Kamis, 20 Juni 2019

Wartawan dan Penulis Perempuan Pertama Indonesia


SAADAH ALIM
OLEH Nasrul Azwar (Jurnalis)


Dia salah wartawan dan penulis yang menaruh perhatian penuh pada perjuangan dan kesetaraan kaum perempuan di zamannya. Salah satu buktiyang dia kerjakan dengan susah payah ialah mendirikan dan menerbitkan majalah Soeara Perempoeanpada tahun 1924, empat tahun sebelum Soempah Pemoeda dikumandangkan pada 28 Oktober 1928. Suara Perempoeanadalah sebuah majalah yang memiliki visi pergerakan bagi kaum wanitadi Nusantara.
Sosok itu bernama Saadah Alim, perempuan kelahiran Padang, Sumatera Barat, 9 Juni 1897. Diaadalah penulis perempuan Indonesia pertama, yang terkadang saat memublikasikan tulisannya menggunakan nama pena Aida S.A.
Kendati lahir di Kota Padang, Saadah Alim menghabiskan waktu pendidikannya di Kota Bukittinggi, yakni di Sekolah Guru (Kweekschool). Bakat menulisnya sudah kentara sejak di bangku Sekolah Guru ini.
Setelah lulus Kweekschoolatau dikenal juga dengan Sekolah Radjo, tahun 1917, Saadah Alim mengabdisebagai pengajar di HIS selama dua tahun (1918-1920) di kota kelahirannya, Padang. HIS merupakan singkatan dari Hollandsch Inlandsche School (HIS), penamaan sekolah Belanda untuk bumi putera yang didirikan Belanda sebagai konsekuensi politik etis pada tahun 1914. Selanjutnya, dia menjadi guru Meisjes Normaal School (Sekolah Guru Wanita) di Padang Panjang.

Rabu, 19 Juni 2019

Menetap di Lubang untuk Sebuah Harga Diri


OLEH Khairul Jasmi
Seperangkat kursi tamu dan meja terbuat dari rumput terawat rapi. Di sekelilingnya ada bangunan yang menyerupai kubah masjid dan atap rumah gadang yang juga terbuat dari rumput. Taman seluas 10x10 meter itu sungguh rancak, hijau, berseni, dan berpagar. Sementara pencipta sekaligus pemiliknya, Jailan, tinggal di tepi taman. Persisnya di sebuah lubang sebesar drum minyak tanah.

Senin, 03 Juni 2019

Kegelisahan Perempuan Minangkabau Diteliti Peneliti Australia

REPORTASE Rahmat irfan denas

Mantagisme.com—Karya sejarah mengenai perempuan Minangkabau pada masa kolonial masih terbatas. Walaupun ada, kajiannya banyak bergantung pada laporan kolonial. Itu pula yang membawa Bronwyn Anne Beech Jones, mahasiswa S-3 Jurusan Spesialisasi Sejarah dan Bahasa Indonesia di Universitas Melbourne, Australia, memulai pelacakannya pada tulisan-tulisan perempuan Minangkabau itu sendiri.

Sabtu, 01 Juni 2019

Wartawan dan Perintis Pers Indonesia


MAHJOEDIN DATOEK SOETAN MAHARADJA

Mahjoeddin Datoek Soetan Maharadja adalah salah satu Perintis Pers Indonesia. Ia banyak mendirikan dan menerbitkan surat kabar berbahasa Indonesia. Pada akhir abad ke-19, dia memimpin dua surat kabar berbahasa Indonesia, yaitu Pelita Ketjil (didirikan pada 1 Februari 1886) dan Tjahaja Soematra (1897). Pada tahun 1901, Mahjoedin menerbitkan dan memimpin surat kabar Warta Berita. Surat kabar ini merupakan salah satu surat kabar pertama di Indonesia yang menggunakan Bahasa Indonesia, dipimpin, dan dicetak oleh orang Indonesia.

Rabu, 22 Mei 2019

10 Malam Terakhir Ramadan, Musim Iktikaf Telah Tiba


mantagisme.com
Memasuki 20 Ramadan 1440 H atau 10 malam terakhir Ramadan, masjid-masjid di Kota Padang bersiap untuk menyelenggarakan iktikaf.

Pada 10 hari terakhir Ramadan umat Islam dianjurkan untuk semakin memperbanyak ibadahnya. Satu di antara ibadah yang paling dianjurkan adalah iktikaf atau berdiam diri di masjid. Pemerintah Kota Padang mengajak masyarakat beriktikaf di sisa terakhir Ramadan ini.

Kini para pengurus masjid-masjid sudah membentuk panitia kecil untuk menjadi penyelenggara iktikaf di masing-masing musala atau masjid. Tujuannya agar penyelenggaraan iktikaf berjalan tenang dan khusyuk.

Salah satunya yang telah menyiapkan menyambut “waktu emas” di bulan Ramadan itu ialah Masjid Jihad yang beralamat di Jalan Perak II Nomor 2, Kampuang Jao, Padang Barat, Kota Padang, yang sudah tahun ke empat penyelenggaraan iktikaf.

Minggu, 19 Mei 2019

Militansi Laskar Sedekah, Filantropi Islam Para Muda Bantu Kaum Miskin

REPORTASE SONIA


mantagisme.com
—Sekumpulan para muda ini menamakan kelompoknya Laskar Sedekah dan menyebut sebagai komunitas independen yang peduli dan cinta kepada orang-orang yang membutuhkan dan berkomitmen menyampaikan amanah sedekah 100 persen tanpa potongan operasional.

Sementara untuk operasional mereka beraktivitas banyak menggunakan dana pribadi. Militansi mereka terhadap masyarakat yang kurang mampu, menggetarkan hati.

Laskar Sedekah (LS) berpusat di Yogyakarta sebuah komunitas sosial yang melakukan aktivitas filantropi Islam dengan membantu orang-orang yang membutuhkan melalui pemberian sedekah. Komunitas ini didirikan di Godean, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada 30 Maret 2012. LS kini telah berkembang dengan baik dan telah memiliki cabang di pelbagai kota dan kabupaten di Indonesia.

Islam Nusantara Sudah Tertolak di Minangkabau


TANPA DIUMUMKAN MUI SUMBAR
SEPERTI YANG sudah terjelaskan kepada publik, terutama di Minangkabau, Sumatera Barat, bahwa Islam Nusantara itu ialah Islam yang harus menyesuaikan dengan adat budaya Nusantara, maka suka tidak suka, Islam Nusantara otomatis tertolak di Minangkabau karena bertentangan filosofinya ABS-SBK (Adat Basyandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah).
Ada tiga alasan. Pertama dalam perspektif prinsip akidah Islam. Kedua gatra teologi masyarakat adat Minangkabau, dan ketiga sisi kecenderungan politisasi paham keagamaan,” kata Dr Yulizal Yunus, M.Si, di kediamannya di kawasan Balimbiang, Padang, Minggu, 24 Februari 2019.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...