OLEH Josef H. Wenas
Josef H. Wenas |
SAYA mencermati pernyataan Mahfud MD,
Ketua Tim Pemenangan Pemilihan Umum dari kubu Prabowo-Hatta. Ada hal implisit
dibalik ekspresi dan kata-katanya yang tertangkap disitu. Ada kesan kuat Mahfud
MD sedang cuci tangan sebelum keluar dari pengadilan sejarah terhadap kubu ini
di hari-hari mendatang. Mahfud terpaksa memainkan suatu Pontius Pilate
politics.
Pertanyaannya sekarang ini, mengapa
Mahfud “keluar” lebih dulu dari kubu ini dengan ucapan “mengembalikan mandat”,
sehingga sekurangnya memberikan kesan kepada publik bahwa dia telah mengambil
jarak moral dari apa yang sedang berkembang dan akan terjadi. Fenomena ini
sekaligus mengindikasikan Mahfud sadar betul bahwa pilihan sejarah yang lebih
baik adalah sikap ksatria untuk menunggu pengumuman KPU pada tanggal 22 Juli
2014, dan kemudian bersama-sama pasangan Prabowo-Hatta menyatakan menerima
kekalahan sekaligus mengucapkan selamat kepada lawannya.