OLEH Yusriwal
Pengajar dan peneliti di Fakultas Sastra Unand
|
YUSRIWAL |
Masalah estetika cukup rumit karena bidang
ini bukan hanya sebatas seni dan filsafat. Untuk memahami estetika,
beberapa hal perlu diperhatikan: 1) apresiasi terhadap seni mencakup pengamatan
(mendengarkan, membaca, dan lain-lain) pada situasi dan modus yang berbeda
sehingga seseorang dapat menikmati dan meresapi segala sesuatu yang terpendam
dalam karya tersebut. Apresiasi sering melibatkan berbagai kalangan seperti
dosen, pencinta seni, serta melalui berbagai cara seperti peragaan, percakapan
formal, dan bahkan dengan mengulangi secara diam-diam; 2) kritik terhadap karya
seni terdiri atas kata-kata, yaitu kata-kata tentang karya seni dan dirancang
untuk lebih memahami dan mengapresiasi karya seni (gaya atau periodenya) dengan
cermat. Kritik terhadap seni merupakan cara untuk mencapai tujuan akhir yang
lazim dilakukan di akademi/universitas yang mengurusi seni, sastra, musik,
lukisan, pahat arsitek dan tari dengan melibatkan orang yang begitu telaten di
bidangnya; dan 3) estetika termasuk bidang filsafat. Dalam estetika kita
mencoba mengklarifikasi konsep yang dipakai dalam berpikir dan berbicara
tentang objek pengalaman estetika (yang umumnya adalah karya seni, objek alam,
pohon, matahari, lereng bukit dan manusia itu sendiri). Di antara konsep-konsep
yang dipakai secara konstan untuk membicarakan estetika adalah Estetika
(keindahan), nilai keindahan, makna estetika, simbolisme, representasi,
ekspresi, kebenaran, dan seni.