CERPEN Dafriansyah Putra
Judul: Jendela di Prapatan, karya Amrianis |
Ruangan penuh dengan berkas berserakan,
buku terkembang, buram bertebaran, dokumen bertumpuk-tumpuk. Kalian senantiasa
membiarkannya. Tak ada kesempatan buat membereskan. Kalian terlampau sibuk
mengurusi suatu misi yang amat penting, misi dikejar waktu.
Kalian mengenakan baju hijau lumut yang
membuat penampilan kalian kelihatan gagah, cantik, dan berwibawa. Kemudian
kalian duduk berkumpul mengeliling, bersehadap meja kaca oval yang lebar.
Tatapan kalian tertuju pada satu arah, kepada orang yang duduk di paling ujung.
Kalian memasang muka yang begitu
serius. Seperti rapat tikus saja. Kalian bercericit ganti-ganti. Satu menanya,
satu menyanggah. Satu bersuara yang lain menginap-inapkan.
“Malam besok jalan!”
Pembicaraan kalian selesai seiring
kepalan tangan yang kalian tinju-tinjukan ke udara. Kalian bubar. Bunyi kursi
derit-berderit dibuatnya.
***