Sabtu, 09 Maret 2024

Birokrat Berkualitas

Aam, teman Uwan di Kimbangwil Pusat, menceritakan bahwa implikasi penerapan UU No 22/1999 adalah sekitar 3.000 lebih sumber daya manusia eks pegawai PU akan disebarkan ke daerah. Jumlah ini akan mencapai lebih 50.000 orang bila digabung dengan PNS dari departemen lainnya. Baik dari departemen yang mengalami likuidasi maupun yang berubah menjadi Kantor Menteri Negara.

Lebih lanjut diinformasikan, bahwa mereka yang berkualifikasi tinggi—sekurangnya S2 dari luar negyang tentulah berwawasan global dan bervisi kompetitif. Salah satu dampak reformasi nyatanya membuahkan kebijakan berupa arus balik, yakni brain drain dari pusat ke daerah. Dampak strategis yang perlu didukung karena dapat mengatasi kelangkaan SDM berkualitas di daerah.

Menyimak Pengalaman Oita


Beberapa tahun yang lalu, Uwan hadir dalam acara penyerahan Magsaysay Award di Manila—Uwan diundang Dr. Umali, salah seorang teman baik dari ANGOC—kepada Gubernur Prefektur Oita, Jepang, Morihito Hiramatsu (sekarang berusia 77 tahun).

Hiramatsu yang menjadi Gubernur Oita 4 kali ini mendapatkan penghargaan untuk kategori pelayanan pemerintah karena mampu mengubah provinsi tertinggal menjadi kota sibuk dan masyarakatnya meraih keberhasilan ekonomi.

Hiramatsu memulai keberhasilannya dengan mendorong masyarakat Oita di Jepang Selatan yang luasnya 6300 kilometer persegi dan berpenduduk 1.240.000 orang ini, memakai pendekatan revitalisasi regional melalui konsep One village One product: Satu desa satu produk unggulan.

Kredit kepada Tuhan


Di Bandung, awal 1978, situasi kampus dan ke­­ma­­­­­­ha­­siswaan di perguruan tinggi di Indonesia tidak menentu. Diawali dengan ikrar Dewan Mahasiswa (DM) atau Senat Mahasiswa (SM) se-Indonesia yang menyikapi perkembangan situasi nasional pada 28 Oktober 1977. Puncaknya, pada 16 Januari 1978, DM ITB mengeluarkan pernyataan yang intinya tidak lagi mempercayai kepemim­pinan nasional.

Kejadian itu telah membuat pemerintah berang dan memerintahkan tentara untuk menduduki kampus-kampus. Proses belajar mengajar praktis berhenti. Ratusan tokoh mahasiswa ditangkap, diadili, dan dipenjara. Beberapa di antaranya kini menjadi tokoh nasional, baik di kabinet ataupun di parlemen.

Tentang Zukri Saad

Zukri “Uwan” Saad dilahirkan pada pagi berkabut di pinggang Gunung Marapi, di Jorong Pincuran Landai, Nagari Kubang Putiah, Banuhampu, Agam, Sumatera Barat, pada  5 November 1955. 

Menyelesaikan kuliah di Jurusan Kimia,  Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1985 dengan predikat mahasiswa abadi. Aktivitas sebagai Ketua Umum Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan, Ketua Dewan Mahasiswa ITB bidang Pengabdian Masyarakat dan Aplikasi Teknologi serta penggiat Yayasan Mandiri Bandung yang bergerak di bidang teknologi tepat guna, telah mewarnai pengambilan keputusannya untuk tidak bekerja di dunia profesi kimia. Ia lebih memilih bekerja sebagai aktivis di tengah-tengah masyarakat miskin Indonesia yang terpinggirkan oleh pembangunan, ketimbang menjadi sekrup pada dunia industri yang sedang digalakkan oleh Pemerintahan Orde Baru.

Jumat, 08 Maret 2024

Tari Sanghyang Dedari dan Tari Sakral Lainnya

OLEH I Made Bandem




Pendahuluan

Salah satu dari kesenian Bali yang berakar pada kebudayaan Pra-Hindu adalah tari Sanghyang. Tari ini masih hidup sampai sekarang. Kini dapat dijumpai kurang lebih 55  macam tari Sanghyang. Tarian tersebut banyak terdapat di desa-desa pegunungan. Semua jenis tari Sanghyang terdiri atas dua sampai tujuh orang penari, dan biasanya mereka dapat  mencapai kelinggihan atau kerauhan, kemasukan dewa-dewi, roh para leluhur atau roh-roh  lainnya.

Kamis, 07 Maret 2024

Wabah dan Bencana dalam Kisah Wayang Potehi: Studi Kasus Lakon Se Jin Kwi

OLEH Dwi Woro Retno Mastuti (Pengajar Program Studi Jawa FIB-UI dan Pendiri Sanggar Budaya Rumah Cinta Wayang (Depok)


1. Pendahuluan

Saat ini, dunia sedang dilanda pandemi covid-19 yang memaksa warga dunia harus  patuh pada tatanan hidup baru. Warga dunia dihadapkan pada peraturan yang harus ditaati,  yaitu mengenakan masker, cuci tangan, jaga jarak, dan menghindari kerumunan orang atau  tidak berkerumun.

Pada awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) alias lockdown diberlakukan,  berbagai bidang kehidupan terkena dampaknya. Bidang ekonomi, politik, seni-budaya, dan  ketahanan, cukup terguncang menghadapi musuh yang tak nampak wujudnya ini. Kegiatan  seni-budaya yang sudah terjadwal untuk mengadakan pertunjukan, dengan berat hati  mengambil sikap menunda pergelarannya hingga waktu lebih kondusif. Informasi yang lebih  terkini adalah virus corona yang berkembang di Indonesia bermutasi menjadi virus yang  lebih ganas dan memiliki varian virus corona yang lebih bervariasi. Selain itu, wabah ini  tidak dapat dipastikan kapan akan berakhir. Dia sudah hidup bersama kita.

Selasa, 04 Juli 2023

Faisal Basri dan Anies Satu Visi Soal Mutu Perbumbuhan Ekonomi


Jakarta, mantagisme—E
konom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri dalam diskusi ‘Negara Kepulauan dengan Mentalitas Daratan’ seperti dilansir di kanal Youtube Neraca Ruang, baru-baru ini, mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara angka belum tentu dirasakan rakyat Indonesia.

Senada dengan Faisal Basri, capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan saat pidato politik di acara Relawan Amanat Indonesia di Stadion Tenis Indoor Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu menyatakan bahwa dampak dari pertumbuhan perekonomian yang tinggi secara angka belum tentu dirasakan rakyat.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...