Kamis, 07 Maret 2024

Wabah dan Bencana dalam Kisah Wayang Potehi: Studi Kasus Lakon Se Jin Kwi

OLEH Dwi Woro Retno Mastuti (Pengajar Program Studi Jawa FIB-UI dan Pendiri Sanggar Budaya Rumah Cinta Wayang (Depok)


1. Pendahuluan

Saat ini, dunia sedang dilanda pandemi covid-19 yang memaksa warga dunia harus  patuh pada tatanan hidup baru. Warga dunia dihadapkan pada peraturan yang harus ditaati,  yaitu mengenakan masker, cuci tangan, jaga jarak, dan menghindari kerumunan orang atau  tidak berkerumun.

Pada awal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) alias lockdown diberlakukan,  berbagai bidang kehidupan terkena dampaknya. Bidang ekonomi, politik, seni-budaya, dan  ketahanan, cukup terguncang menghadapi musuh yang tak nampak wujudnya ini. Kegiatan  seni-budaya yang sudah terjadwal untuk mengadakan pertunjukan, dengan berat hati  mengambil sikap menunda pergelarannya hingga waktu lebih kondusif. Informasi yang lebih  terkini adalah virus corona yang berkembang di Indonesia bermutasi menjadi virus yang  lebih ganas dan memiliki varian virus corona yang lebih bervariasi. Selain itu, wabah ini  tidak dapat dipastikan kapan akan berakhir. Dia sudah hidup bersama kita.

Selasa, 04 Juli 2023

Faisal Basri dan Anies Satu Visi Soal Mutu Perbumbuhan Ekonomi


Jakarta, mantagisme—E
konom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri dalam diskusi ‘Negara Kepulauan dengan Mentalitas Daratan’ seperti dilansir di kanal Youtube Neraca Ruang, baru-baru ini, mengatakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara angka belum tentu dirasakan rakyat Indonesia.

Senada dengan Faisal Basri, capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan saat pidato politik di acara Relawan Amanat Indonesia di Stadion Tenis Indoor Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu menyatakan bahwa dampak dari pertumbuhan perekonomian yang tinggi secara angka belum tentu dirasakan rakyat.

Sabtu, 25 Februari 2023

Empat Tahun Setelah Unesco Menetapkan Sawahlunto Warisan Dunia

BADAN PENGELOLA BELUM TERBENTUK

REPORTASE Nasrul Azwar, Rahmat Irfan Denas

Mantagisme.com–Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto atau Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto ditetapkan sebagai Warisan Dunia Unesco, Sabtu, 6 Juli 2019 di Kota Baku, Azerbaijan, pukul 12.20 waktu setempat. Penetapan ini diumumkan pada gelaran Sesi ke-43 Pertemuan Komite Warisan Dunia.

Penantian panjang ini menjadi momentum yang menegangkan bagi bangsa Indonesia dan rombongan Sumatera Barat yang hadir saat penetapan. Tantangan ke depan ialah benahi Kota Sawahlunto.

Terminologi Silek dari Belantara Tambo


OLEH
Sheiful Y Tk Mangkudun (Akademisi dan Budayawan)

 

Sebuah sentilan "Gayuang Angin" telah ditebarkan dalam salam, melalui ujung jari Pandeka Koko, sang Sumando. Berdetaklah rangkai hati, berkucak rantai jantuang, berderik limpo jo rabu para pandeka se antero Ranah nan menerima salam. 

Itu sekelumit peristiwa silek abstrak, di sebuah grup WA dalam bentuk konkret. Sangat kompleks dampak Gayuang Angin yang telah menyerang hati-jantuang-limpo-rabu. Sebagai salah satu yang terkena gayuang, penulis sampai tidak bisa tidur sampai azan Subuh berkumandang. Karena itulah maka penulis merasa harus menjawab agak selangkah, sebelum jurus berikutnya bersarang di pangkal telinga.

Kesadaran dan Nasib Pelaku Budaya

OLEH Nurmatias (Peneliti)


Indonesia terkenal sebagai negara Bhineka Tunggal Ika dengan banyak variasi dan corak budayanya. Kemajemukan budaya tersebut tidak menjadikan kebudayaan sebagai produk unggulan dalam upaya memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Deposit kebudayaan tidak digarap secara baik oleh parapemangku kepentingan.

Kebudayaan dipandang sebagai bidang yang tidak seksi karena bukan bidang yang padat anggaran.Pernyataan ini dapat diuji dan kita sandingkan dalam dua bidang berbeda dalam waktu dan tempat yang bersamaan seperti pariwisata dan kebudayaan. Sudah dapat dipastikan dan tidak perlu diragukan,pariwisata yang paling diminati dan didorong untuk maju oleh pemangku  kepentingan kita.

Sabtu, 11 Februari 2023

Harmoni di Kota Padang Panjang, Masjid dan Gereja Berdampingan


REPORTASE
Eko Yanche Edrie, Paul Hendri

mantagisme.comBeberapa muslimah di saf perempuan Masjid Muhammadiyah Kompleks Kauman Padang Panjang bersama mengaji tafsir di Minggu siang yang agak redup. Mereka serius sekali mendiskusikan ayat per ayat yang mereka baca dengan dipimpin seorang guru.

Di luar suara kendaraan berlalu-lalang di jalan Lintas Sumatera terdengar agak bising karena masuk lewat jendela-jendela masjid yang memang dibuat tidak rapat. Tapi suara meriah di seberang jalan sebelah barat, di Jalan Urip Sumohardjo juga meningkah, menyeruak di antara pagar pembatas masjid.

Karya Seniman Ibenzani Usman, “Tugu Padang Area” Tetenger Kota Padang

REPORTASE Rahmat Irfan Denas)

mantagisme.com--Ketika orang-orang mendengar Padang, seketika,  bayangan tetenger (tanda khas) apa yang terlintas? Barangkali ada yang berimajinasi Batu Malin Kundang, Pantai Padang, Masjid Raya Sumbar, buah bengkuang, randang, dan lainnya. Tidak banyak yang tahu, jika kota ini punya tetenger yang sarat dengan kandungan sejarah.

Tugu Padang Area, demikian balok huruf menerakan nama monumen yang menjulang di Bundaran Jalan Soetomo, Simpang Haru, Padang. Tugu ini memiliki puncak berbentuk menyerupai lidah api. Tapaknya berbentuk bidang segi tiga yang dikelilingi kobaran api dan dihiasi relief di dinding-dindingnya.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...