Selasa, 16 Maret 2021

Waspadai Dehumanisasi dalam Nagari Mekar (Terbelah)

Bagian 1 dari 5 tulisan
OLEH  Yulizal Yunus Datuak Rajo Bagindo

Kebijakan “kembali ke nagari” sebagai strategi pelaksanaan otonomi daerah di Sumatera Barat mengundang pembicaraan hangat publik. Tidak saja pasalnya disebut-sebut implementasinya setengah hati, bahkan disebut sebagai “lebih parah”, paradoksal dan dehumanisasi. 

Kamis, 04 Maret 2021

Dulu Kujaga dan Kubela, Kini Kujegal dan Kujual

OLEH Wisran Hadi

Sajak ba hape baru, Muncak si kusie bendi nan iduiknya tatap mangganggam tali les kudonyo tu, kalang kabuik. Talabiah kutiko esemes antah dari sia masuak ka hapenyo tu. Dulu Kujaga dan Kubela, Kini Kujegal dan Kujual.

Rabu, 03 Maret 2021

Nenek-nenek Pelanjut Tradisi “Sagalo Bagandang”

OLEH Yusriwal

Jorong Galogandang masih berselimut kabut, sisa embun yang turun setiap malam, masih terlihat sebagai bintik-bintik bening di dedaunan dan rerumputan. Mentari tidak memperlihatkan wajahnya yang garang, bersembunyi di balik bukit yang mengitari Jorong Galogandang. Jangan berharap dapat melihat matahari pagi di sini. Di samping terhalang oleh perbukitan di utara, kabut dan embun pagi tidak memberi ruang pemandangan kepada siapa pun untuk dapat mengintip matahari pagi. Suasana seperti ini cukup memberikan hawa dingin.

Selasa, 02 Maret 2021

Keprihatinan Maestro Dendang Minangkabau, Sawir Sutan Mudo

OLEH Nasrul Azwar

KABAR duka menghinggapi dunia seni pertunjukan tradisi Minangkabau. Salah seorang maestro seni dendang saluang, Sawir Sutan Mudo, meninggal dunia dalam usia 78 tahun di rumahnya di Aua Tajungkang, Tangah Sawah, Guguk Panjang, Bukittinggi, Selasa 9 Juni 2020, pukul 06.00 karena usia lanjut.

Senin, 22 Februari 2021

Philanthropy dan Civil Society: Lunturnya Harga Diri dan Solidaritas Sosial Masyarakat Minangkabau

OLEH Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie

Festval Sitti Nurbaya Padang (FOTO/Antara)

mengambil kata philanthropy bagaikan hendak  mencari kampak  padahal beliung telah disandang atau hendak mencari pisau sementara sakin sudah tersisip di pinggang.

Apa maksudnya?

Philanthropy artinya cinta mencintai dan punya jiwa keder-mawanan. Yang namanya orang Minangkabau itu diajarkan hidup penuh kasih sayang, cinta mencintai satu sama lian, kasih mengasihi, tolong-menolong, solidaritas yang tinggi, dan lain-lain.

Situjuh Batur Sebagai Cagar Sejarah

 OLEH Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie

Monumen Peristiwa Situjuah. (Foto/mp Zaimul Haq Elfan Habib)

Dua puluh satu tahun yang lalu, 15 Januari 1969, mantan Gubernur Militer Sumatera Barat dan salah seorang tokoh penting PDRI hadir di Situjuh Batur. Dia adalah Mr. Sutan Moh. Rasjid yang datang bersama putranya Iwan Rasjid. Dari Padang, mantan Gubernur Militer Sumatera Barat itu diantar oleh seorang sumando Ahmad Nurdin, SH. yang waktu itu menjabat Wali Kota Sawah Lunto. Rombongan lainnya, kami bersama A.I.Dt Bandaro Panjang yang waktu itu Kepala Kantor Veteran Sumatera Barat dan kebetulan juga putra Situjuh Batur.

Kamis, 18 Februari 2021

Sopan, Jalur Sejarah yang Merana

OLEH Yusriwal

SETIAP Minggu, di belakang pasar tradisional Kuamang—sebuah daerah yang jaraknya kira-kira 15 km sebelah timur Rao, Pasaman—dapat dilihat pemandangan yang sudah tidak biasa untuk saat ini. Ada sebuah rumah khusus yang berfungsi sebagai penginapan, tempat makan dan minum, yang di belakangnya ditambatkan sekitar 30 ekor kudo baban. Sepintas, suasana seperti itu mengingatkan kita akan suatu tempat dalam film-film koboi Amerika.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...