Minggu, 10 Maret 2019

Sumatra Barat Konsisten pada Kepariwisataan Halalr


REPORTASE
Nasrul Azwar

mantagisme.com—Pada tahun 2019 ini, pemerintah menurunkan target penerimaan devisa sektor pariwisata dari semula US$20 miliar menjadi hanya US$17,6 miliar dengan target kunjungan wisatawan mancanegara  sebanyak 20 juta orang.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menargetkan kunjungan wisatawan lokal pada tahun ini 8,5 juta orang. Tahun sebelumnya, wisatawan nusantara yang datang ke Ranah Minang mencapai 8.073.070 orang. Sedangkan wisatawan mancanegara sebanyak 57.638 orang.

Jumat, 01 Maret 2019

Para Muda Islam yang Khusuk di Masjid

mantagisme.com—Masa depan milik para muda. Seperti hukum alam, setiap generasi punya tantangannya sendiri. Generasi muda saat ini— yang disebut milenial—yang hidup dalam era industri 4.0 dipastikan berbeda dibanding generasi era 80-an, misalnya.

Kendati begitu, pada era jaman now ini, saat perubahan drastis dan disrupsi kian menggila, belakangan, ada tren dan kecenderungan positif yang terlihat dalam perilaku kaum muda Islam kekinian. Kaum muda (profesional), mahasiswa, dan masyarakat umum di pelbagai kota-kota di Indonesia, termasuk Kota Padang, meramaikan kehidupan masjid-masjid dengan beragam aktivitas keagamaan, seperti mengaji, halakah, dan hafalan ayat-ayat pendek Alquran.

Kamis, 28 Februari 2019

Cadar Takluk pada Otoritas Kampus


MUHAMMAD TAUFIK (Ketua Umum Majelis Sinergi Kalam (MASIKA) ICMI
Hayati Syafri salah seorang pengajar di IAIN Bukittinggi, dipecat Kementerian Agama (Kemenag) sebagai dosen. Latar belakangnya beragam, ada yang menyebut tersebab cadar yang ia kenakan, ada pula karena indisipliner.
Menurut Dosen Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang, Muhammad Taufik terkait kasus Hayati Syafri ini, ia menilai adanya framing pemberitaan terkait persoalan pemecatanan dosen Bahasi Inggris di UIN Bukittinggi.

Muslimah Bercadar, Jangan Ada Diskriminasi di antara Kita


“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 33).

Selasa, 26 Februari 2019

Tsunami Tendenko, Selamatkan Diri Anda


Wawancara dengan Abdul Muhari
Masyarakat harus mulai membiasakan diri untuk evakuasi mandiri tanpa tergantung pada peringatan dini resmi karena tsunami bisa datang lebih cepat. Di Jepang ada istilah tsunami tendenko. Artinya pada saat tsunami, maka selamatkanlah diri Anda. Berikut wawancara saya dengan Abdul Muhari, Kepala Seksi Mitigasi Bencana, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selamat membaca.
Ahli gempa Danny Hilman Natawidjaja dari LIPI memprediksi soal ancaman zona patahan raksasa di segmen Kepulauan Mentawai yang bisa melepas energinya dengan kekuatan mencapai magnitudo gempa (M) 8,8 dan diikuti tsunami besar. Bagaimana Anda menilai dan menjelaskan ini, terus apa yang harus dilakukan pihak pemerintahan di Sumatera Barat?

Senin, 25 Februari 2019

Keluarga Harus Siap Tas Siaga

Wawancara dengan Badrul Mustafa
Senyampang terjadi gempa bumi dengan durasi (rentang waktu) lebih 30 detik, pilihan terbaik bagi masyarakat yang berada di zona merah pesisir pantai ialah menyiapkan diri untuk evakuasi, baik vertikal maupun horizontal, dengan membawa ransel yang telah disiapkan. Manfaatkan semaksimal mungkin “waktu emas” (golden time) yang terbatas itu unrtuk mengevakuasi diri. 

Berikut wawancara mendalam saya dengan Badrul Mustafa, salah seorang ahli gempa dan pengajar Fakultas Teknik Unand dan alumnus Jurusan Tectonics-Geodynamics di Université Pierre-et-Marie Curie (PARIS-VI, Jussieu).  Selamat membaca.
Para ahli gempa memprediksi soal ancaman zona patahan raksasa di segmen Kepulauan Mentawai yang bisa melepas energinya dengan kekuatan mencapai magnitudo gempa (M) 8,8 dan diikuti tsunami besar. Bagaimana Anda menilai dan menjelaskan ini, terus apa yang harus dilakukan pihak pemerintahan di Sumatera Barat?

Jumat, 25 Januari 2019

Sahar BS, Wartawan Sederhana yang Merawat Harga Diri


OLEH Nasrul Azwar
Sahar Bagindo Sutan atau Sahar BS 
Sepanjang kariernya di dunia kewartawanan, Sahar Bagindo Sutan atau lebih dikenal dengan nama Sahar BS banyak menerima penghargaan dari pelbagai lembaga berkaitan dengan capaian dan prestasi sebagai wartawan.
Penghargaan yang dia terima antara lain, “Medali 15 Tahun Kesetiaan Menjalani Profesi Wartawan dari LKBN Antara, Penghargaan 30 Tahun Kesetiaan Profesi dari PWI Pusat (2006), dan Penghargaan Purna Bakti PWI Pusat dari PWI Sumbar (2008).
“Masih banyak piagam perhargaan lainnya yang diterima Papa tapi karena banjir bencana gempa bumi, berkas arsip dan piagam itu rusak dan hancur. Hanya ada 3 piagam itu yang masih tersimpan pada putra-putri Papa,” kata Fifi Suryani, anak keempat dari delapan bersaudara pasangan suami-istri Sahar BS dan Yuniar ini kepada penulis, akhir November 2017 lalu.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...