“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah
untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 33).
Kamis, 28 Februari 2019
Selasa, 26 Februari 2019
Tsunami Tendenko, Selamatkan Diri Anda
Wawancara dengan Abdul Muhari
Masyarakat harus
mulai membiasakan diri untuk evakuasi mandiri tanpa tergantung pada peringatan
dini resmi karena tsunami bisa datang lebih cepat. Di Jepang ada istilah tsunami tendenko. Artinya pada saat tsunami, maka selamatkanlah diri Anda.
Berikut wawancara saya dengan Abdul Muhari, Kepala Seksi Mitigasi Bencana,
Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selamat membaca.
Ahli gempa Danny Hilman Natawidjaja dari LIPI memprediksi
soal ancaman zona patahan raksasa di segmen Kepulauan Mentawai yang bisa
melepas energinya dengan kekuatan mencapai magnitudo gempa (M) 8,8 dan
diikuti tsunami besar. Bagaimana Anda menilai dan menjelaskan ini, terus apa
yang harus dilakukan pihak pemerintahan di Sumatera Barat?
Senin, 25 Februari 2019
Keluarga Harus Siap Tas Siaga
Senyampang terjadi gempa bumi dengan durasi (rentang
waktu) lebih 30 detik, pilihan terbaik bagi masyarakat yang berada di zona
merah pesisir pantai ialah menyiapkan diri untuk evakuasi, baik vertikal maupun
horizontal, dengan membawa ransel yang telah disiapkan. Manfaatkan semaksimal
mungkin “waktu emas” (golden time) yang terbatas
itu unrtuk mengevakuasi diri.
Berikut wawancara mendalam saya dengan Badrul Mustafa, salah seorang ahli gempa dan pengajar Fakultas Teknik Unand dan alumnus Jurusan Tectonics-Geodynamics di Université Pierre-et-Marie Curie (PARIS-VI, Jussieu). Selamat membaca.
Berikut wawancara mendalam saya dengan Badrul Mustafa, salah seorang ahli gempa dan pengajar Fakultas Teknik Unand dan alumnus Jurusan Tectonics-Geodynamics di Université Pierre-et-Marie Curie (PARIS-VI, Jussieu). Selamat membaca.
Para ahli gempa memprediksi soal ancaman zona patahan raksasa di
segmen Kepulauan Mentawai yang bisa melepas energinya
dengan kekuatan mencapai magnitudo gempa (M) 8,8 dan diikuti tsunami besar. Bagaimana
Anda menilai dan menjelaskan ini, terus apa yang harus dilakukan pihak pemerintahan
di Sumatera Barat?
Jumat, 25 Januari 2019
Sahar BS, Wartawan Sederhana yang Merawat Harga Diri
OLEH Nasrul Azwar
Sahar Bagindo Sutan atau Sahar BS |
Sepanjang kariernya di dunia kewartawanan,
Sahar Bagindo Sutan atau lebih dikenal dengan nama Sahar BS banyak menerima
penghargaan dari pelbagai lembaga berkaitan dengan capaian dan prestasi sebagai
wartawan.
Penghargaan yang dia terima antara lain, “Medali
15 Tahun Kesetiaan Menjalani Profesi Wartawan dari LKBN Antara, Penghargaan 30 Tahun Kesetiaan Profesi dari PWI Pusat (2006),
dan Penghargaan Purna Bakti PWI Pusat dari PWI Sumbar (2008).
“Masih banyak piagam perhargaan lainnya yang
diterima Papa tapi karena banjir bencana gempa bumi, berkas arsip dan piagam itu
rusak dan hancur. Hanya ada 3 piagam itu yang masih tersimpan pada putra-putri
Papa,” kata Fifi Suryani, anak keempat dari delapan bersaudara pasangan suami-istri
Sahar BS dan Yuniar ini kepada penulis, akhir November 2017 lalu.
Masyarakat Sumbar Sepakat Chatib Sulaiman Dijadikan Pahlawan Nasional
70 TAHUN GUGURNYA CHATIB SULAIMAN
OLEH Nasrul Azwar
MASYARAKAT Sumbar didukung pakar dan peminat sejarah sepakat bahwa Chatib Sulaiman pantas
dan sudah patut dijadikan pahlawan nasional. Panitia pengusulan harus segera
bekerja menyusun dokumen dan melengkapi adminsitrasinya agar keinginan bersama
ini terealisasi.
Itulah
benang merah yang mencuat dalam seminar nasional dan bedah buku tentang pejuang
kemerdekaan Chatib Sulaiman yang dilaksanakan pada Sabtu, 19 Januari 2019 di
Gedung Dilo Telkom Padang.
Sabtu, 08 Desember 2018
Lima Teater Merespons Silek dalam Tanda yang Bocor
CATATAN PEMENTASAN TEATER SAF-INDONESIANA 2018
OLEH Nasrul Azwar
(Jurnalis dan Presiden AKSI)
Membaca “respons teatrikal terhadap silek”, tema
yang diangkat dalam rangkaian Silek Arts Festival (SAF)-Platform Indonesiana
yang dilaksanakan pada 19-22 November 2018 di ISI Padang Panjang, menghadirkan
7 kelompok seni pertunjukan teater dari pelbagai kota di Indonesia, bagi saya
sangat menarik.
Ketertarikan itu tak lepas—tentu bagi saya—tema yang
ditetapkan memiliki konsekuensi langsung terhadap bentuk garapan karya seni
(teater) yang dipanggungkan. Bagaimana bentuk respons sutradara terhadap silek
(silat)—yang merupakan kekayaan kultural masyarakat di Nusantara ini—pada karya
yang dihadirkannya di atas pentas?
Senin, 03 Desember 2018
Ekspresi Anak Nagari Merayakan Budaya
ALEK NAGARI SIJUNJUANG
OLEH Nasrul Azwar (Jurnalis dan Presiden AKSI)
Foto Edy Utama |
JALAN kampung sepanjang 1,5
kilometer di Nagari Sijunjung sore itu dipenuhi warga. Mereka berjejer-jejer di
tepi jalan dan tak sedikit pula menyembulkan kepalanya dari jendela rumahnya.
Anak nagari dan warga sekitar sedang menikmati peristiwa budaya alek nagari
dengan wajah dan gestur riang gembira. Sebuah peristiwa budaya yang mereka
rasakan dengan tulus dan ikhas. Semuanya mengekspresikan dirinya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kristenisasi di Ranah Minang
Foto: Kompasiana Pemeluk Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...
-
Saldi isra Saldi Isra, SH, MPA, anak muda yang energik. Dosen pascasarjana program studi hukum Universitas Andalas, Padang, adalah ahli huku...
-
Foto: Kompasiana Pemeluk Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...
-
Ombak memecah kecil-kecil di bibir pantai. Desau angin pagi terasa mencubit kulit, agak dingin. Ketika salat Subuh baru saja selesai ditunai...