Minggu, 05 November 2017

Bahana Puisi di Benteng Portugis Pulau Cingkuak

CATATAN SILATURAHMI MANDE BAPUISI ANTARKOMUNITAS
OLEH Nasrul Azwar (Presiden AKSI)

Penampilan para pembaca puisi, musikalisasi, pantomim, serta seni tradisi Minang dalam “Silaturahmi Mande Bapuisi, Rekonstruksi 28 dalam Hari Puisi”. (Foto Panitia) 
Bebatuan bata sebagian masih tersusun relatif rapi, kendati tak utuh. Inilah sisa sebuah kawasan pertahanan perang dan sekaligus tempat pengintaian musuh yang digunakan bangsa kolonial Portugis. Posisinya sangat strategis. Saat ini dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata Pesisir Selatan.

Selasa, 31 Oktober 2017

Festival Seni Nan Tumpah 2017, Napas Panjang Mengelola Penonton

OLEH Nasrul Azwar (Presiden Aliansi Komunitas Seni Indonesia (AKSI)
Pertunjukan Komunitas Seni Nan Tumpah
Festival Seni Pekan Nan Tumpah 2017 telah diakhiri dengan penampilan konser nyanyian puisi  dari Sanggar Seni Dayung-Dayung Kayutanam dan pengumuman pemenang  Liga Baca Puisi Kreatif (LBPK) yang pemuncaknya diraih Deni Saputra dari ISI Padang Panjang dan Rahmat Hidayat, salah seorang penggerak Sanggar Seni Binuang Sakti di Lubuk Alung, Jumat malam, 29 September 2017.

Pasa Ateh Bukittinggi, Reinkarnasi Pasar Sarikat, dan Konflik PP 84/1999

 OLEH Nasrul Azwar
Kebakaran hebat yang meluluhlantakkan Pasa Ateh Bukittinggi, Senin 30 Oktober 2017, sekitar pukul 05.45 WIB, menyisakan duka mendalam. Seribu pedagang di sana tak bisa berdagang. Lebih kurang 1.043 kedai dan lapak pedagang kreatif lapangan tak bisa digunakan. Setengah dari itu, ludes terbakar. Kebakaran serupa sudah sering terjadi.
Kendati begitu, perlu juga diketahui tentang sejarah dan latar belakang kehadiran Pasa Ateh yang menjadi jantung ekonomi masyarakat “Koto Rang Agam” ini.
Dalam penelusuran dokumentasi perihal hubungan Agam dengan Bukittinggi dalam wilayah pemerintahan ke dua daerah itu, yang mengesankan tidak kondusif, ternyata telah berlangsung lama. Perseteruan yang paling mutakhir adalah soal diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No 84 Tahun 1999 tentang tapal batas kedua daerah itu.
Pada tahun 1968, perseteruan dua daerah ini menyangkut perkara Pasar Sarikat Bukittinggi. Ketika itu solusi sengketa ini, disepakati masing-masing DPRD-GR membentuk Panitia Khusus. Namun kedua DPRD-GR pemerintahan itu tidak berhasil mencapai kata sepakat alias kandas. Maka, penyelesaian Pasar Sarikat diserahkan kepada masing-masing pemerintahan.

Rabu, 20 September 2017

Orientasi Umum tentang Adat Minangkabau

OLEH H. Kamardi Rais Dt. P. Simulie (Ketua Umum LKAAM Sumbar)
Judul yang diberikan kepada saya dalam ceramah ini adalah Orientasi Umum tentang Adat Minangkabau sebagaimana tertera dalam makalah ini.
Suatu orientasi umum tentulah amat luas cakupannya. Karena luasnya tentulah akan meminta waktu yang panjang. Sementara waktu yang telah dijadwalkan belumlah tersedia untuk itu. Barangkali yang dapat dikemukakan dalam ceramah ini hanya beberapa aspek saja tentang adat tersebut.

Ihwal Ideologi, Ihwal Cerpen

OLEH Gus tf Sakai
Ketika Isbedy—melalui SMS—mengatakan bahwa kongres kali ini bukan hanya membicarakan anatomi cerpen tetapi juga sejumlah topik lain termasuk ideologi, saya segera tertarik pada ideologi. Ketertarikan saya bukan karena ideologi menurut sementara pendapat memberikan sumbangan pada dunia sastra, melainkan karena sejak lama saya berpikir sebaliknya: ideologilah yang mengerdilkan sastra, membuat teks sastra jadi miskin dan bagai berada di bawah (dalam bayang-bayang) teks lain seperti sains, agama, dan filsafat.

Sastra dan Kepekaan Budi

OLEH Gus tf Sakai (Sastrawan)
Sering kita lupa, otak terdiri dari dua bagian: kiri dan kanan. Bila batok kepala dibelah, benda berwarna kuning keabuan, bervolume lebih-kurang 1,7 liter dan terdiri dari seratus miliar sampai satu triliun sel saraf yang terbelit dalam lapis pembungkus, itu memang tampak seperti satu kesatuan. Tetapi, sejak paruh akhir abad ke-20, bukan hanya kenyataan bahwa otak terpisah atas kiri dan kanan, kita juga diantarkan pada kesadaran bahwa benda maha mencengangkan itu tak lagi bisa dilihat sebagai jalinan fisik semata.

Sabtu, 16 September 2017

Orang Minang Berkiblat ke Baitullah, Sumpah Satie Bukik Marapalam II?

(Mengenang Kembali Tiga Seminar Minangkabau (III-Habis)
OLEH H Kamardi Rais Datuak Panjang Simulie
Mantagibaru kali menurunkan tiga tulisan wartawan senior almarhum Kamardi Rais. Ia salah seorang yang berprofesi jurnalis sekaligus sosok ninik mamak yang memahami adat istiadat dan budaya Minangkabau, serta menjadi Ketua Umum LKAAM Sumbar. Tiga tulisan Kamardi ini memotret fenomena yang terjadi dalam tiga kali peristiwa budaya, yakni seminar tentang Minangkabau yang digelar berturut-turut (1968, 1969, dan 1970). Setelah ini, tak ada seminar Minangkabau yang sedalam dan selengkap ini digelar. Berikut  tiga tulisan itu diturunkan secara berkala per minggu, tentu setelah dilakukan penyuntingan.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...