Jumat, 18 Agustus 2017

Maestro ISLAMIDAR Pendendang dan Pemusik Minang

Suaranya merintih lirih namun merdu kala melantunkan syair/ lagu dendang sampelong yang diiringi saluang bansi yang mengalun. Dialah Islamidar yang akrab disapa Tuen oleh penduduk kampung sekitar. Tuen lahir pada 16 Juli 1941 di Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota. Di nagari itu pula ia tinggal hingga hari ini. Tuen adalah pewaris dan penjaga seni sampelong, salah satu seni tradisi Minang yang masih eksis sampai saat ini. Sejarah hidup Tuen identik dengan perkembangan sampelong itu sendiri.






Aksi Panggung Steev Kindwald di SIMFEST 2015


WAKIDI, Maestro Pelukis Natural dari Sumbar (Minangkabau)


Aksi Gilang Ramadhan di SIMFEST Pukau Ribuan Penonton


Penampilan Aduhai Seniman Stierwascher dari Austria di SIMFEST 2015


Selasa, 15 Agustus 2017

Pentingnya Memahami Nilai Sejarah bagi Pembentukan Karakter Bangsa

OLEH Nurmatias (Peneliti)
Prolog
Kenapa perlu memahami nilai sejarah bagi pembentukan karakter bangsa? Sebuah pertanyaan mendasar yang perlu kita kuak kembali melihat bingkai kondisi anak bangsa yang cenderung tak dinamis-ke arah kemunduran dewasa ini. Bahkan persoalan mengenai karakter bangsa kini menjadi sorotan utama masyarakat. Betapa tidak? Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, mafia hukum, dan sebagainya seolah hadir tiada henti. Bahkan hal itu pun menjadi topik pembahasan hangat di media massa, seminar, dan di berbagai kesempatan. Setidaknya gambaran mengenai permasalahan tersebut menggelitik kita untuk bertanya kembali. Adakah yang salah dengan karakter bangsa ini?

Problem Eksistensi Lelaki Minangkabau

OLEH Sondri BS (Budayawan)
Pengakuan terhadap keberadaan individu di tengah lingkungan sosial dalam berbagai lingkupnya menjadi penting bagi manusia. Manusia yang mengalami krisis identitas dan eksistensi karena serangan atau tekanan dari pihak lain akan menunjukan gejala-gejala tidak percaya diri, lalu berusaha menunjukkan keberadaannya dalam bentuk simbol-simbol tradisi dan romantisme kejayaan di masa lalu.  

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...