OLEH Prof
Dr Yaswirman, MA
Dalam dunia
perkembangan ilmu tafsir, ada beberapa corak yang sudah dikembangkan, mulai
dari masa klasik sampai masa kontemporer. Tujuan penafsiran ini tidak lain
adalah agar umat Islam mudah memahami pesan-pesan yang terkandung di dalam Alquran’
lagi pula bahasa Alquran tidak bisa hanya dipahami dari kaidah-kaidah bahasa
Arab, karena uslub (bentuk kata) dalam Alquran sangat tinggi.
Misalnya kalimat “wa jaadilhum billati
hiya ahsan”. Kalau dalam gramatika bahasa Arab, seharusnya diungkapkan
dengan kalimat “wa jaadilhum billati hiya
husna” karena hiya menunjukkan
kata mu’annats dan tentunya kata
sesudahnya juga mu’annats, yaitu husna, tetapi Allah mengungkapkan dengan
kata ahsan, dalam bentuk isn tafdhil mudzakkar.