Kamis, 05 November 2015

Sisi Lain dalam Buku Al Fathun Nawa

OLEH  Salma, M. Ag, Ph. D
Dosen Pada Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri Imam Bonjol Padang
Peluncuran buku Al Fathun Nawa

Allah SWT sangat menghargai orang-orang yang berilmu sehingga Allah SWT meninggikan derajat orang-orang yang berilmu. Seruan untuk menuntut ilmu ini dinyatakan oleh Allah dalam banyak ayat, misalnya dalam surat al-Mujadalah ayat 11 dengan makna:”Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu:”Berlapang-lapanglah dalam majlis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman di antara kamu, dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Corak Penafsiran dalam Buku Al-Fathun Nawa

OLEH Prof Dr Yaswirman, MA
Dalam dunia perkembangan ilmu tafsir, ada beberapa corak yang sudah dikembangkan, mulai dari masa klasik sampai masa kontemporer. Tujuan penafsiran ini tidak lain adalah agar umat Islam mudah memahami pesan-pesan yang terkandung di dalam Alquran’ lagi pula bahasa Alquran tidak bisa hanya dipahami dari kaidah-kaidah bahasa Arab, karena uslub  (bentuk kata) dalam Alquran sangat tinggi. Misalnya kalimat “wa jaadilhum billati hiya ahsan”. Kalau dalam gramatika bahasa Arab, seharusnya diungkapkan dengan kalimat “wa jaadilhum billati hiya husna” karena hiya menunjukkan kata mu’annats dan tentunya kata sesudahnya juga mu’annats, yaitu husna, tetapi Allah mengungkapkan dengan kata ahsan, dalam bentuk isn tafdhil mudzakkar.

Rabu, 04 November 2015

M'sia Mengecewakan di Frankfurt

OLEH Pauline Fan
“Di udara dingin mengaum sejarah…” kata-kata penyair Indonesia Sitor Situmorang seolah bergema di sanubariku ketika saya menjejaki Frankfurt, kota kelahiran penyair Jerman agung Johann Wolfgang von Goethe.
Angin musim gugur lembut bertiupan, daun-daun emas kemerahan berserakan di lorong dan taman, membuat fikiran saya melayang dan merenung tokoh sastera dan sejarah yang berasal dari kota ini.

Sabtu, 31 Oktober 2015

Perusahaan Pembakar Hutan, Boikot untuk Produk Sinar Mas dan Wilmar Kian Meluas

Beberapa waktu terakhir, media sosial Twitter dan Facebook bermunculan seruan boikot terhadap produk perusahaan, yang dituding bertanggung jawab atas aksi pembakaran lahan sekaligus penyebab bencana asap di Sumatera dan Kalimantan.
Seruan boikot ini datang dari forum-forum dan lembaga sosial masyarakat yang konsern terhadap lingkungan. Bahkan seruan boikot itu akan dengan mudah ditemui di Facebook atau Twitter. Caranya  cukup menggunakan tagar (#) untuk kata #Boikot, #Wilmar, #APP atau #Sinarmas.

Minggu, 25 Oktober 2015

Perusahaan Pembakar Hutan Tergolong Biadab dan Antikemanusiaan

Kebakaran di konsesi PT RHM. Foto: Walhi

Beberapa waktu lalu, lembaga Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) merilis daftar perusahaan besar di balik kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Daftar itu hasil analisis kebakaran hutan dan lahan di Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

JANIS: LITTLE GIRL BLUE: Sisi Lain Janis Joplin Sebelum Kematiannya


Mungkin seluruh dunia tahu bahwa Janis Joplin meninggal dunia karena overdosis heroin di tahun 1970. Namun ada sesuatu yang mungkin Anda tak tahu dan baru terungkap ketika menonton film dokumenter berjudul Janis: Little Girl Blue.
Setahun sebelum kematiannya, Janis tak pernah memakai narkoba lagi. Ia berhenti dan bertahan selama lebih dari enam bulan.
Pria yang dicintainya, seorang pengembara budaya-tanding, telah meninggalkannya karena heroin.

Rabu, 21 Oktober 2015

Radio Darurat: Media Penting dalam Kebencanaan Tapi Tidak Ada Regulasinya

OLEH Iman Abdurrahman
Radio darurrat berbasis komunitas (foto kompasiana)
Di salah satu stand pameran Peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana 2015 di Solo (16-18 Oktober) ada satu stand yang menampilkan Radio Darurat; Media Informasi Tanggap Darurat. Media ini, keberadaannya dalam situasi bencana sangat penting.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...