Mantagibaru.com—“Jauh panggang dari
api.” Sedikitnya dua kali budayawan Goenawan Mohamad menggunakan peribahasa ini
dalam dua tulisannya yang ditayangkan di Facebook untuk menanggapi isu yang
merundung partisipasi Indonesia di Frankfurt Book Fair (FBF) 2015.
Ia
menilai komentar beberapa pihak bahwa Perisiwa 1965 dijadikan tema pokok
kehadiran sastra Indonesia di FBF tidak tepat. Begitu juga komentar yang
menyebut penulis Laksmi Pamuntjak dan Leila S. Chudori ditampilkan sebagai
"pelopor" mengungkap 1965.