Jumat, 05 Juni 2015

RIWAYAT DANA 5 JUTA DOLAR SUMBANGAN RAJAWALI: Ada Apa dengan Yayasan Beasiswa?

Bagian akhir dari 4 tulisan
OLEH Hasril Chaniago (wartawan senior)

Penyerahkan dana sumbangan PT Rajawali Corpora kepada Pemda dan masyarakat Sumatera Barat dilaksanakan di Kantor Gubernur Sumbar pada hari Selasa, 3 Oktober 2006. Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Gubernur Sumbar Marlis Rahman dan Managing Director PT Rajawali Corpora Darjoto Setyawan, disaksikan oleh Gubernur dan pimpinan DPRD Sumbar. Diundang juga tokoh-tokoh masyarakat Sumbar yang dulu aktif dalam perjuangan spin off PT Semen Padang.

RIWAYAT DANA 5 JUTA DOLAR SUMBANGAN RAJAWALI: Gubernur Cs Diisukan sebagai Broker

Bagian 3 dari 4 Tulisan

OLEH Hasril Chaniago (wartawan senior)
Pabrik Semen Padang Indarung I  
Setelah Gubernur Gamawan Fauzi menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla, permintaan daerah yang diajukan gubernur diterima oleh pemerintah. Wakil Presiden lalu menugaskan Menteri BUMN Sugiharto melakukan negosiasi dengan Cemex dan mencari investor nasional untuk membeli saham Cemex di PT SGG.
Orang yang diminta jasanya langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai mediator atau konsultan proses negosiasi ini adalah Gita Wiryawan (kelak menjadi Kepala BKPM dan Menteri Perdagangan dalam Kebinet Indonesia Bersatu II). Gita yang waktu itu menjabat Direktur Utama JP Morgan Indonesia kebetulan teman sama kuliah dengan Presiden Meksiko Felipe Calderon di Harvard Business School, Amerika.

RIWAYAT DANA 5 JUTA DOLAR SUMBANGAN RAJAWALI: Sikap Pemerintah dan Beratnya Melawan Cemex

Bagian 2 dari 4 Tulisan
OLEH Hasril Chaniago (wartawan senior)

Keputusan pemerintah membatalkan put option–artinya saham mayoritas PT Semen Gresik Group batal dijual ke Cemex—juga melalui proses yang panjang, usaha yang melelahkan, bahkan menuntut banyak pengorbanan. Dalam hal ini patut dicatat sikap patriotisme manajemen PT Semen Padang khususnya Direktur Utama Ir. A. Ikhdan Nizar dan Dewan Komisaris yang dipimpin Brigjen Purn. Dr. Saafroedin Bahar. 

Dalam rangka meredam tuntutan spin off yang didukung oleh mayoritas manajemen dan karyawan PT Semen Padang, pada tahun 2001 pemerintah pernah punya skenario merombak organisasi dan manajemen PT Semen Gresik Group menjadi PT Semen Indonesia dan menawarkan Ikhdan Nizar sebagai Direktur Utama PT Semen Indonesia tersebut. Tokoh Minang Prof. Dr. Emil Salim–sama-sama berasal dari Koto Gadang dengan Ikhdan—diminta pemerintah menjadi mediator untuk membujuk Ikhdan Nizar menerima skenario itu. Namun karena menyadari skenario tersebut hanyalah cara pemerintah untuk meredam penolakan privasitasi lanjutan dan tuntutan spin off, Ikhdan Nizar menolaknya. Ini menunjukkan sikapnya yang tegas untuk mempertahankan aset negara dari penguasaan asing, dan ia sama sekali tidak sedang  memperjuangkan jabatan.

RIWAYAT DANA 5 JUTA DOLAR SUMBANGAN RAJAWALI: Bermula dari Tuntutan Spin Off PT Semen Padang

Bagian 1 dari 4 Tulisan
OLEH Hasril Chaniago (Wartawan Senior)
Dana sumbangan atau hibah sebesar 5 juta dolar Amerika dari PT Rajawali Corpora yang diterima Sumatera Barat tahun 2006 sampai dengan 2008 bukan jatuh dari langit begitu saja.
Uang tersebut adalah hasil perjuangan masyarakat, Pemda, dan DPRD Sumatera Barat terkait penolakan penjualan PT Semen Gresik ke pihak asing dan tuntutan spin off PT Semen Padang. Dana yang diterima semasa Gubernur Sumatera Barat Gamawan Fauzi. Oleh Gubernur Sumbar ketika itu sudah dinyatakan sebagai milik masyarakat Sumatera Barat. Karena itu, disepakati untuk tidak boleh digunakan dana asal atau pokoknya. Yang boleh digunakan hanyalah hasil pengelolaannya, semisal bunga deposito atau hasil usaha bentuk lain, berupa beasiswa untuk mahasiswa Sumatera Barat.

Minggu, 31 Mei 2015

Sastra Anak di Tengah Sergapan Media Elektronik

OLEH Dra. Mukti Widayati, M. Hum
(Universitas Sukoharjo)
Abstrak
Media elektronik menjadi sarana penting yang menunjang publikasi berkembangnya sastra anak. Bukan sekedar sebuah totntonan yang menyenangkan di berbagai televisi ataupun media elektronik lainnya tetapi lebih mendasarkan fungsinya sebagai alat untuk menanaman nilai-nilai kehidupan yang berkarakter sedini mungkin. Kekhawatiran memang sudah dirasakan oleh berbagai kalangan pendidikan, khususnya sastra. Sastra anak yang mempunyai nilai karakter itu sedikit demi sedikit disergap oleh media elektronik yang semakin canggih. Akibatnya, budaya literasi anak berkurang. Sastra anak yang kaya nilai tidak terdistribusikan dalam kognisi dan afeksi anak.

Optimalisasi Peran Media Massa dalam Upaya Pemberdayaan Sastra Indonesia: Fenomena Sastra Siber dalam Menjelajah Sastra Dunia

OLEH Ninawati Syahrul
(nsyahrul@ymail.com)
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Abstrak
Pers menjadi proses mediasi antara masyarakat dan dunia. Pers diproses oleh jurnalisme agar mempunyai daya persuasi. Jurnalisme memprosesnya melalui tata cara mencari dan menyebarkan informasi dan mengembangkan teknik peliputan dan pendistribusiannya sesuai dengan kultur—termasuk dunia sastra—masyarakat dan semangat zaman.

Senin, 18 Mei 2015

INVESTIGASI MAJALAH ASIAWEEK: Prabowo Subianto “Kambing Hitam” Peristiwa Mei ’98?

Satu pertanyaan yang akan selalu terlontar ketika membahas tragedi 1998 di Indonesia adalah: benarkah Prabowo adalah dalang yang sebenarnya?

Pada malam hari tanggal 21 Mei 1998, kisah itu dimulai. Lusinan tentara bersiap siaga di sekitar Istana Merdeka Jakarta dan kediaman B.J. Habibie di pinggir kota. Habibie, kurang dari 24 jam sebelumnya telah menjadi Presiden Indonesia ketiga. Komandan dari pasukan ini adalah Letnan Jenderal Prabowo Subianto yang dikenal brutal.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...