Senin, 18 Mei 2015

Pemberontakan PRRI Ditafsirkan Kembali: Sebuah Renungan Awal Filsafat Sejarah Lokal

OLEH Dr. Saafroedin Bahar

Abstract 

In February 1958, during the tumultuous post-independence years, the Minangkabaus in West Sumatra province, who were very unhappy with the policy of the central government,  sent an ultimatum to Prime Minister Djuanda,  demanding a.o. the reinstallment of Soekarno-Hatta dual leadership, absolution of he Indonesian Communist Party,  and the resign of the Djuanda parliamentarian cabinet.

Rabu, 13 Mei 2015

Rusli Marzuki Saria: Sajak Memberiku Makna Hidup

OLEH Zelfeni Wimra

Bila diriku siuman dari pemberontakan
Tidak terkatakan sesal sebab kemalangan
Kudukung di punggung lainnya berceceran
Semua takdir kita yang punya

Rusli Marzuki Saria
Sebuah film dokumenter tentang dirinya diputar pada malam terakhir (24/03/20017) Pentas Seni VI DKSB di Teater Tertutup Taman Budaya Sumatera Barat. Penobatan tersebut memberi kabar sejuk bahwa di ranah Minang, selalu lahir sastrawan yang diperhitungkan. Setidaknya 50 tahun terakhir, kiprah kepenulisan “Papa” begitu panggilan akrab Rusli Marzuki  Saria, menjadi bagian penting pergulatan sastra Indonesia. Rentang waktu itu, telah ia dedikasikan bagi kesusastraan dengan semangat ”parewa” Minang yang sarat perjuangan.

Rusli Marzuki Saria: Maestro Sastra dari Sumatra Barat


My Imagination is a monastery and I am its monkImajinasiku adalah biara dan aku adalah biarawannya. 
Maestro Sastra Rusli Marzuki Saria

Ungkapan dari John Keats yang dikutip sang tokoh ini dalam sebuah esainya amat tepat menjelaskan proses kreatifnya sebagai seorang penyair. Memang begitulah seorang Rusli Marzuki Saria. Ia seakan ditakdirkan untuk jadi seorang penyair yang menempatkan imajinasi sebagai ranah yang amat luas untuk melahirkan karya-karya puisinya.

Minggu, 03 Mei 2015

Industri Kreatif Kebahasaan sebagai Pengenal Identitas Bangsa

OLEH Dendy Sugono
Peneliti Utama Badan Bahasa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pendahuluan
Kebangkitan industri kreatif tidak terlepas dari perkembangan pasar berbagai hasil industri. Keterbukaan pasar bagi berbagai industri itu membuka peluang kreativitas olah pikir dan keterampilan untuk mencipta berbagai produk dalam upaya memasuki pasar terbuka tersebut.
Olah pikir dan keterampilan itu ditujukan pada penciptaan industri kreatif, misalnya, bidang desain, fesyen, film/video/fotografi, kuliner, teknologi informasi, musik, barang seni, arsitektur, kerajinan, penerbitan/percetakan, periklanan, permainan interaktif, seni pertunjukan, televisi, dan radio. Betapa besar potensi pengembangan industri kreatif, apalagi didukung oleh keterbukaan pasar pada tingkat nasional ataupun regional (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

Kamis, 30 April 2015

Amerika Serikat Punya Utang 57 Ribu Ton Emas pada Indonesia

OLEH Rian Dani

Inilah perjanjian yang paling menggemparkan dunia. Inilah perjanjian yang menyebabkan terbunuhnya Presiden Amerika Serikat, John Fitzgerald Kennedy (JFK) 22 November 1963. Inilah perjanjian yang kemudian menjadi pemicu dijatuhkannya Bung Karno dari kursi kepresidenan oleh jaringan CIA yang menggunakan ambisi Soeharto. Dan inilah perjanjian yang hingga kini tetap menjadi misteri terbesar dalam sejarah umat manusia.

Dan, inilah perjanjian yang sering membuat sibuk setiap siapapun yang menjadi Presiden RI. Dan, inilah perjanjian yang membuat sebagian orang tergila-gila menebar uang untuk mendapatkan secuil dari harta ini yang kemudian dikenal sebagai “salah satu” harta Amanah Rakyat dan Bangsa Indonesia. 

Jumat, 17 April 2015

Terkuaknya Misi NGO Funding Norwegia: Ada Apa dengan Norwegia?

OLEH Willy Azano
Solidaritas Masyarakat Jambi

 Perdana Menteri (PM) Norwegia Erna Solberg mengunjungi komunitas adat terpencil, Suku Kubu atau Orang Rimba ,di kawasan hutan Dusun Senamat Ulu, Kecamatan Bathin III Ulu, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, Rabu (15/4/2015).
Salam Solidaritas!

Masih hangat dalam benak kita tentang kasus Orang Rimba atau Suku Anak Dalam yang diberitakan mati kelaparan karena kehabisan hutan dan yang dikarenakan krisis pangan.

Jumat, 10 April 2015

Sumbangan Sastra Indonesia dalam RUU Kebudayaan: Kajian Atomisme Logis, Hermeneutik, dan Filsafat Sosial

OLEH Saifur Rohman
Universitas Negeri Jakarta
Email: saifur_rohman2000@yahoo.com
Rancangan Undang-Undang Kebudayaan yang diusulkan oleh legislatif pada 2012 tidak memberikan ruang yang strategis bagi pengembangan bahasa dan sastra Indonesia. Hal itu terbukti melalui pernyataan umum yang reduplikatif sehingga tidak mencerminkan strategi yang khas, lestari, dan sistemik.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...