Sabtu, 28 Februari 2015

Strategi Mengoptimalkan Media Massa dalam Pemartabatan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kancah Internasional

OLEH Yani Paryono
(Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur)
Pos-el: yani_coll@ymail.com
Abstrak
Persoalan pemartabatan bahasa dan sastra Indonesia dari tahun ke tahun senantiasa selalu berubah sesuai dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat. Persoalan yang cukup mendasar terkait dengan pemartabatan bahasa antara lain, kehidupan masyarakat Indonesia telah berubah baik sebagai akibat tatanan kehidupan dunia yang baru, seperti pemberlakuan pasar bebas dalam rangka globalisasi, akibat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat maupun pemberlakuan otonomi daerah.

Konstelasi Persuratkabaran di Minang Konfigurasi Pemikiran yang Menakjubkan

OLEH Khairul Jasmi (Wartawan Senior)
Pers Sumatera Barat adalah pers yang relatif tua. Pada 1859, atau 25 tahun seusai Perang Paderi, perang yang melibatkan orang Minang melawan Belanda, terbit surat kabar bernama Sumatera Courant di Padang. Meski surat kabar ini lahir sebelum abad XX, tapi dinamika persuratkabaran di sana baru terasa pada awal abad XX hingga menjelang kemerdekaan Indonesia.

Selasa, 24 Februari 2015

Perhimpunan dan Festival Sastra Sebuah Upaya Nyata Membawa Sastra Indonesia Menuju Khazanah Sastra Dunia


OLEH Sastri Sunarti

Gerakan membawa sastra Indonesia ke panggung dunia sudah menjadi wacana yang hangat dan lama diperbincangkan di Badan Bahasa sebagai lembaga yang berkepentingan terhadap hal itu. Tema ini sudah mulai disinggung dan dibicarakan sejak Kongres ke IX lima tahun yang lalu di Bidakara Jakarta dan pada Kongres Bahasa dan Sastra ke X tahun ini Badan Bahasa kembali mengangkat tema tersebut sebagai salah satu tema sastra dalam Kongres Bahasa yang akan datang.

Upaya Badan Bahasa mengangkat tema―Membawa Sastra Indonesia ke Panggung Dunia―ini ke dalam Kongres Bahasa dan Sastra tentulah tidak akan berhasil jika tidak dilanjutkan dengan upaya nyata. Untuk itu, perlu dilihat upaya-upaya apa saja yang mampu mengantarkan sastra Indonesia untuk mencapai panggung antar bangsa tersebut.

Transformasi Pantun Melayu, Sastra Indonesia, Globalisasi, dan Karakter Bangsa

OLEH T. Silvana Sinar
(Universitas Sumatera Utara)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri” (Soekarno, Founding Fathers)

Mantan Presiden SBY berbantun
Pendahuluan
Bangsa Indonesia saat sekarang ini sedang dilanda gelombang “tsunami teknologi informasi dan komunikasi”. Gelombang yang terus menerpa setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, hingga banyak di antara kita yang terbawa arusnya, hanyut ditelan ganasnya gelombang “samudera modernisasi”. Para generasi kita terimbas yang cukup akut. Mereka hidup dalam dunia teknologi informasi modern yang membuat mereka begitu cepat dan lihai dalam menguasai teknologi itu daripada generasi tua.
Sayangnya, penguasaan teknologi itu tidak diikuti dengan mendalami apakah fungsi dan manfaatnya. Para orang tua pun tak berani berbuat banyak, ketika anak-anak mereka menguasai teknologi, misalnya telepon selular. Hal ini dikarenakan para orang tua tidak menguasai teknologi itu.

Filologi Indonesia sebagai Metode dan Studi Sastra Melayu Klasik

OLEH Bagus Kurniawan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Abstrak
Sampai saat ini studi filologi Indonesia masih belum menunjukkan perkembangan yang pesat sejak studi dimulai oleh pengkaji Eropa di Nusantara kira-kira pada awal abad ke-16 karena masih berkutat pada studi naskah yang berorientasi penyajian suntingan naskah.

Senin, 23 Februari 2015

Bahasa Indonesia sebagai Embrio Bahasa ASEAN (Peluang dan Tantangan Menuju ASEAN Community 2015)

OLEH Achmad Zulfikar
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Abstrak
Bahasa Indonesia kini telah menjadi bahasa potensial untuk dipelajari oleh masyarakat Internasional dikarenakan kemajuan yang ditunjukkan Indonesia di segala sektor, utamanya bidang ekonomi. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga menjadi pasar yang strategis. Bahkan di tahun 2015, Indonesia telah memasuki era Komunitas ASEAN, dimana negara-negara di kawasan Asia Tenggara akan berintegrasi menjadi masyarakat ASEAN.

Peranan Lagu Popular Minangkabau sebagai Penyumbang Pengembangan Pariwisata Daerah

OLEH Eva Krisna (Balai Bahasa Sumatera Barat)
evakrisna_bbp@yahoo.co.id
Karupuak sanjai 
Abstrak
Pariwisata adalah satu di antara berbagai industri kreatif yang dapat dikembangkan di Indonesia sebagai pilihan pengganti devisa selain migas. Industri pariwisata Indonesia memiliki peluang dan tantangan yang cukup besar di tengah pariwisata dunia yang terus berkembang.
Produk pariwisata bukan cuma alam, tetapi juga kebudayaan, petualangan, lingkungan hidup, dan kuliner. Kuliner menjadi salah satu penanda pariwisata bagi berbagai tempat di berbagai belahan dunia, seperti: Inggris dengan roti scones, Singapura dengan mie fishball noodles, serta Malaysia dengan masakan nasi kandar. Indonesia juga memiliki puluhan kuliner yang terdapat di berbagai daerah, seperti bakpia di Yogyakarta, kerak telur di Jakarta, bika ambon di Medan, dan keripik balado di Padang.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...