Selasa, 24 Februari 2015

Transformasi Pantun Melayu, Sastra Indonesia, Globalisasi, dan Karakter Bangsa

OLEH T. Silvana Sinar
(Universitas Sumatera Utara)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri” (Soekarno, Founding Fathers)

Mantan Presiden SBY berbantun
Pendahuluan
Bangsa Indonesia saat sekarang ini sedang dilanda gelombang “tsunami teknologi informasi dan komunikasi”. Gelombang yang terus menerpa setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, hingga banyak di antara kita yang terbawa arusnya, hanyut ditelan ganasnya gelombang “samudera modernisasi”. Para generasi kita terimbas yang cukup akut. Mereka hidup dalam dunia teknologi informasi modern yang membuat mereka begitu cepat dan lihai dalam menguasai teknologi itu daripada generasi tua.
Sayangnya, penguasaan teknologi itu tidak diikuti dengan mendalami apakah fungsi dan manfaatnya. Para orang tua pun tak berani berbuat banyak, ketika anak-anak mereka menguasai teknologi, misalnya telepon selular. Hal ini dikarenakan para orang tua tidak menguasai teknologi itu.

Filologi Indonesia sebagai Metode dan Studi Sastra Melayu Klasik

OLEH Bagus Kurniawan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Abstrak
Sampai saat ini studi filologi Indonesia masih belum menunjukkan perkembangan yang pesat sejak studi dimulai oleh pengkaji Eropa di Nusantara kira-kira pada awal abad ke-16 karena masih berkutat pada studi naskah yang berorientasi penyajian suntingan naskah.

Senin, 23 Februari 2015

Bahasa Indonesia sebagai Embrio Bahasa ASEAN (Peluang dan Tantangan Menuju ASEAN Community 2015)

OLEH Achmad Zulfikar
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Abstrak
Bahasa Indonesia kini telah menjadi bahasa potensial untuk dipelajari oleh masyarakat Internasional dikarenakan kemajuan yang ditunjukkan Indonesia di segala sektor, utamanya bidang ekonomi. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga menjadi pasar yang strategis. Bahkan di tahun 2015, Indonesia telah memasuki era Komunitas ASEAN, dimana negara-negara di kawasan Asia Tenggara akan berintegrasi menjadi masyarakat ASEAN.

Peranan Lagu Popular Minangkabau sebagai Penyumbang Pengembangan Pariwisata Daerah

OLEH Eva Krisna (Balai Bahasa Sumatera Barat)
evakrisna_bbp@yahoo.co.id
Karupuak sanjai 
Abstrak
Pariwisata adalah satu di antara berbagai industri kreatif yang dapat dikembangkan di Indonesia sebagai pilihan pengganti devisa selain migas. Industri pariwisata Indonesia memiliki peluang dan tantangan yang cukup besar di tengah pariwisata dunia yang terus berkembang.
Produk pariwisata bukan cuma alam, tetapi juga kebudayaan, petualangan, lingkungan hidup, dan kuliner. Kuliner menjadi salah satu penanda pariwisata bagi berbagai tempat di berbagai belahan dunia, seperti: Inggris dengan roti scones, Singapura dengan mie fishball noodles, serta Malaysia dengan masakan nasi kandar. Indonesia juga memiliki puluhan kuliner yang terdapat di berbagai daerah, seperti bakpia di Yogyakarta, kerak telur di Jakarta, bika ambon di Medan, dan keripik balado di Padang.

Minggu, 22 Februari 2015

Rivai Marlaut: The Old Journalist Never Die

OLEH Kamardi Rais Dt P Simulie
Adam Malik menanyakan Rivai Marlaut kepada penulis
Seorang wartawan tua telah pergi. Pergi untuk selamanya. Dia adalah Bapak Rivai Marlaut, mantan Pemimpin Redaksi Harian Haluan Padang.
Keluarga besar pers Sumatera Barat khususnya, dan Indonesia umumnya, berkabung. Berdukacita atas kepergiannya. Pergi untuk tidak kembali lagi. Seperti diibaratkan oleh mamang orang-orang tua kita. Bagi Pak Rivai, “Cupak sudah penuh, gantang sudah melimpah.”

Rabu, 18 Februari 2015

Kaba Mamak si Hetong

Ditulis Kembali OLEH Anas Nafis
(Bagian 4)
Aso siang hari barisuak hari Jumaik - hari manjalang tangah hari - bakato Mamak Si Hetong:
"Barabab kito Rona ai - basaluang kito sabanta - saluang ka ubek litak - rabab ka ubek auih".
Tinggi randah bunyinyo saluang - gagok tigo bunyinyo rabab. Pipik tabang  jadilah inggok - aia mailia jadi baranti - mandanga rabab Si Rona – mandanga saluang Mak Hetong.

Senin, 16 Februari 2015

Pariwisata sebagai Leading Sector, People to People Bukan Government to Government

mantagibaru.com—Meskipun ada kencenderungan menegangnya hubungan kedua negara terkait dengan sikap pemerintah yang akan tetap melakukan eksekusi terpidana mati narkotika dan obat-obatan (narkoba), termasuk terhadap dua warga Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata tetap berharap target 1,2 juta kunjungan wisatawan dari negeri Kanguru itu bisa dicapai.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...