Rabu, 11 Februari 2015

Kaba Mamak si Hetong

Ditulis Kembali OLEH Anas Nafis
(Bagian 2)
Kalarai22 sibungo alai - bamenggak bamenggo-menggo - bauia-uia manyasok - bapucuak rabuang tapinyo. Tiok suduik tiok piganta23 - tiok tapi tiok pitangang24 - pakaian Kasumbo Hampai.

Senin, 09 Februari 2015

Bahasa Indonesia dalam Buku Ajar

OLEH Ramon Mohandas, Ph.D.
A. Pendahuluan
Kurikulum 2013 menyadari peran penting bahasa sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran secara estetis dan logis. Sejalan dengan peran itu, pembelajaran Bahasa Indonesia disajikan dalam buku dengan berbasis teks, baik lisan maupun tulis, dengan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai wahana untuk mengekspresikan perasaan dan pemikiran. Di dalam buku ajar dijelaskan berbagai cara penyajian perasaan dan pemikiran dalam berbagai macam jenis teks.

HARI PERS NASIONAL: Pers Masih Banyak yang Jadi Penjilat

mantagibaru.com—Kehidupan pers di Tanah Air, tak seperti yang dibayangkan sebagai kontrol sosial yang mampu mengkritisi hal-hal yang timpang. Kehidupan pers, terutama di daerah, tak bisa lepas dari ketiak pemerintah daerah. Ini menjadi masalah besar sebenarnya. Kondisi pers di Sumatera Barat, tak lepas dari hal demikian.     

Minggu, 08 Februari 2015

Kemendag Larang Impor Pakaian Bekas karena Mengandung Bakteri

mantagibaru.com—Satu lagi langkah penting dilakukan Kementerian Perdagangan. Setelah menemukan ratusan ribu koloni mikroba dan puluhan ribu koloni jamur dalam pakaian bekas impor yang diperjualbelikan masyarakat, Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Widodo berjanji akan melakukan publikasi kepada konsumen untuk tidak membeli pakaian bekas impor. Para pedagang diharapkan memusnahkan sendiri pakaian bekas impor dan tidak memperdagangkan lagi pakaian bekas tersebut.

Jumat, 06 Februari 2015

“Aku Diponegoro, Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh Hingga Kini”

mantagibaru.com—Ingatan bangsa harus selalu dijaga. Ini merupakan kekuatan dan karakter bangsa. Agat tak hilang, berbagai kegitan yang bisa membuka ingatan dan memori anak bangsa adalah salah satunya dengan pameran dan iven-iven. Inilah yang dilakukan Kemdikbud.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, ditandai dengan pemukulan gong, meresmikan pembukaan pameran lukisan “Aku Diponegoro, Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh Hingga Kini”. Peresmian pembukaan pameran dilakukan di Galeri Nasional (Galnas), Jakarta, yang juga merupakan tempat kamis (05/02/2015).

Benda Sejarah Tongkat Pusaka Pengeran Diponegoro Telah Kembali ke Tanah Air

Ilustrasi
Mantagibaru.com—Salah satu benda sejarah milik bangsa Indonesia telah berada di bumi Pertiwi. Ini baru salah satu pusaka sejarah yang bisa kembali ke Tanah Air. Masih banyak yang tersimpan di negara-negara lain, terutama Belanda.
Salah satunya adalah tongkat Pusaka Pangeran Diponegoro berbentuk setengah lingkaran atau cakra, yang disimpan selama 183 tahun oleh keluarga Baud di Belanda telah dikembalikan.

Kamis, 05 Februari 2015

Perantau Minang Tak Sekadar Melepas Rindu

OLEH Khairul Jasmi (Wartawan Senior)

PULANG kampung tak sekadar melepas rindu, tapi sekaligus membangun kampung halaman. Begitulah tekad perantau Minang. Dulu, ketika mereka pergi ke rantau, selalu diniatkan, kampung halaman baru akan diinjak lagi jika sudah berhasil di negeri orang. Artinya, perantau akan pulang bila sudah mampu menyumbang untuk tanah kelahiran.
Untuk ukuran provinsi, perantau Minang memang dahsyat. Jumlah penduduk Sumatera Barat sebanyak delapan juta jiwa, separuhnya di rantau. Dua juta di Jakarta. Maka tak heran di metropolitan ini terbit surat kabar khusus untuk perantau, namanya Minang Pos.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...