Rabu, 04 Februari 2015

Pameran ‘Aku Diponegoro: Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa’

mantagibaru.com—Pameran ‘Aku Diponegoro: Sang Pangerran dalam Ingatan Bangsa’ terbagi menjadi tiga bagian yang masing-masing mewakili pendekatan berbeda terhadap Diponegoro. Bagian pertama, Diponegoro di Mulut Sejarah Seni Indonesia: Pembentukan seorang pahlawan pada karya seni Indonesia yang memiliki topik Diponegoro. Sorotan utama bagian ini adalah lukisan penangkapan Diponegoro (1857) karya Raden Saleh yang baru saja direstorasi.

Kamis, 29 Januari 2015

Pedoman Penyelesaian Sengketa Adat Sako dan Pusako di Lingkungan KAN di Minangkabau

Dalam hal timbulnya perselisihan tentang sako dan pusako di nagari-nagari diselesaikan dan diusahakan mencari jalan perdamaian secara musyawarah mufakat oleh berjenjang naik bertangga turun berdasarkan hukum adat.

Sultan Alam Bagagarsyah Pahlawan Nasional dari Kerajaan Pagaruyung

OLEH Alfian Jamrah
Apalagi sebagian besar mereka adalah tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan yang membebaskan bangsa ini dari penjajah.  Bahkan salah seorang putra Sumatera Barat telah menjadi proklamator kemer­dekaan negara ini.

Sultan Alam Bagagarsyah, Raja Pagaruyung Terakhir sebagai Pahlawan Nasional

OLEH H. Kamardi Rais Dt. P Simulie
Hari Jumat, 22 September 2006, saya selaku Ketua Umum Pucuk Pimpinan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat telah melewakan (mangambang laweh, marantang panjang) gelar Sangsako (gelar kehormatan) atas diri Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (Presiden Republik Indonesia) serta Ibu Ani Bambang Yudhoyono di Istano Basa Pagaruyung, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.

Suku Orang Minangkabau


OLEH
Anas Nafis
Di dunia ini masyarakat atau bangsa yang menganut faham matrilini paling nyata ialah masyarakat Minangkabau. Keturunan mereka dihitung menurut garis keturunan perempuan atau ibu. Garis keturunan ini amat penting dalam menentukan suku dan urusan pewarisan harta pusaka kaum mereka.

Rabu, 28 Januari 2015

Tamasya si Upiek Siti di Padang Kota Tua

OLEH Deddy Arsya
Sastrawan
Dalam novel Sitti Nurbaja, misalnya, kehidupan sehari-hari warga kota Padang di peralihan abad ke-19 menuju abad ke-20 dapat kita baca dengan proporsi yang besar. Lewat novel itu, tulisan ini akan melihat bagaimana masyarakat Kota Padang di masa lalu berrekreasi atau bertamasya.
Gunung Padang
Gunung Padang merupakan salah satu tempat rekreasi yang banyak disebut dalam novel Sitti Nurbaya. Tempat ini dikunjungi oleh para muda-mudi yang menjalin asmara, anak-anak sekolah di masa pakansi, maupun orang-orangtua yang membawa anak-anak mereka berlibur. 

Yusrizal KW, Satu Tubuh dengan Banyak Tangan


OLEH Deddy Arsya
Sastrawan
Yusrizal KW
Yusrizal KW adalah seorang pelintas batas. Dia satu tubuh dengan banyak tangan, tangan yang terus bergerak, menjangkau, dan menggapai impiannya. Dia cerpenis, penyair; dia juga perupa, kritikus seni; dia pengusaha, kelas kaum saudagar; dia wartawan dan redaktur surat kabar sekaligus; dia guru tanpa SK juga aktivis sosial di saat yang bersamaan. Orang-orang akan sulit mengkategorikannya, kepada keranjang mana dia harus ditempatkan. Tapi tidak apa, toh, KW juga seorang yang menolak kategorisasi-kategorisasi.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...