mantagibaru.com—Pameran ‘Aku Diponegoro:
Sang Pangerran dalam Ingatan Bangsa’ terbagi menjadi tiga bagian yang
masing-masing mewakili pendekatan berbeda terhadap Diponegoro. Bagian pertama,
Diponegoro di Mulut Sejarah Seni Indonesia: Pembentukan seorang pahlawan pada
karya seni Indonesia yang memiliki topik Diponegoro. Sorotan utama bagian ini
adalah lukisan penangkapan Diponegoro (1857) karya Raden Saleh yang baru saja
direstorasi.
Rabu, 04 Februari 2015
Kamis, 29 Januari 2015
Pedoman Penyelesaian Sengketa Adat Sako dan Pusako di Lingkungan KAN di Minangkabau
Dalam hal timbulnya perselisihan tentang
sako dan pusako di nagari-nagari diselesaikan dan diusahakan mencari jalan
perdamaian secara musyawarah mufakat oleh berjenjang naik bertangga turun
berdasarkan hukum adat.
Sultan Alam Bagagarsyah Pahlawan Nasional dari Kerajaan Pagaruyung
OLEH Alfian Jamrah
Apalagi sebagian besar mereka adalah
tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan yang membebaskan bangsa ini dari
penjajah. Bahkan salah seorang putra
Sumatera Barat telah menjadi proklamator kemerdekaan negara ini.
Sultan Alam Bagagarsyah, Raja Pagaruyung Terakhir sebagai Pahlawan Nasional
OLEH H. Kamardi Rais Dt. P Simulie
Hari Jumat, 22 September 2006, saya
selaku Ketua Umum Pucuk Pimpinan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau
(LKAAM) Sumatera Barat telah melewakan (mangambang laweh, marantang panjang)
gelar Sangsako (gelar kehormatan) atas diri Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
(Presiden Republik Indonesia) serta Ibu Ani Bambang Yudhoyono di Istano Basa
Pagaruyung, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar.
Suku Orang Minangkabau
Di dunia ini masyarakat atau bangsa yang
menganut faham matrilini paling nyata ialah masyarakat Minangkabau. Keturunan
mereka dihitung menurut garis keturunan perempuan atau ibu. Garis keturunan ini
amat penting dalam menentukan suku dan urusan pewarisan harta pusaka kaum
mereka.
Rabu, 28 Januari 2015
Tamasya si Upiek Siti di Padang Kota Tua
OLEH Deddy Arsya
Sastrawan
Dalam novel Sitti Nurbaja, misalnya, kehidupan sehari-hari warga kota Padang di
peralihan abad ke-19 menuju abad ke-20 dapat kita baca dengan proporsi yang
besar. Lewat novel itu, tulisan ini akan melihat bagaimana masyarakat Kota Padang
di masa lalu berrekreasi atau bertamasya.
Gunung
Padang
Gunung
Padang merupakan salah satu tempat rekreasi yang banyak disebut dalam novel Sitti Nurbaya. Tempat ini dikunjungi
oleh para muda-mudi yang menjalin asmara, anak-anak sekolah di masa pakansi, maupun
orang-orangtua yang membawa anak-anak mereka berlibur.
Yusrizal KW, Satu Tubuh dengan Banyak Tangan
OLEH Deddy
Arsya
Sastrawan
Yusrizal KW |
Yusrizal KW adalah seorang pelintas
batas. Dia satu tubuh dengan banyak tangan, tangan yang terus bergerak,
menjangkau, dan menggapai impiannya. Dia cerpenis, penyair; dia juga perupa,
kritikus seni; dia pengusaha, kelas kaum saudagar; dia wartawan dan redaktur
surat kabar sekaligus; dia guru tanpa SK juga aktivis sosial di saat yang
bersamaan. Orang-orang akan sulit mengkategorikannya, kepada keranjang mana dia
harus ditempatkan. Tapi tidak apa, toh, KW juga seorang yang menolak
kategorisasi-kategorisasi.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kristenisasi di Ranah Minang
Foto: Kompasiana Pemeluk Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...
-
Saldi isra Saldi Isra, SH, MPA, anak muda yang energik. Dosen pascasarjana program studi hukum Universitas Andalas, Padang, adalah ahli huku...
-
Foto: Kompasiana Pemeluk Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...
-
Ombak memecah kecil-kecil di bibir pantai. Desau angin pagi terasa mencubit kulit, agak dingin. Ketika salat Subuh baru saja selesai ditunai...