MANTAGIBARU, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud menandatanganani Nota
Kesepahaman dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) terkait Pengelolaan
Informasi dan Pengetahuan Budaya Indonesia. Ruang lingkup Nota Kesepahaman
antara lain pengembangan dan pemanfaatan bersama informasi dan pengetahuan
budaya bermuatan lokal baik cetak maupun elektronik, dan pengembangan sumber
daya manusia, koleksi, dan sistem informasi.
Sabtu, 20 Desember 2014
Eksplorasi Tak Pernah Mati
CATATAN PEMENTASAN “HANACARAKA (ADA
UTUSAN)”
OLEH Nasrul Azwar
SAYA sangat terkesan setiap menonton seni pertunjukan (tari dan
teater) dengan sapuan modernisasi dan memberi “label” berbasis tradisi. Seiring
dengan itu, saya teringat dengan tulisan Eugenio Barba yang berjudul Anatomie de L’
Acteur (1985) yang diterjemahkan Yudiaryani ke dalam bahasa Indonesia.
Anatomi penari atau pun aktor dalam teater ketika
berada di atas panggung bagi saya adalah “teks”. Tubuh-tubuh yang
mentransfomasikan teks dan simbol kepada penontonnya. Jika ini tak berjalan,
pertunjukan bisa disebut gagal mengomunikasikan dirinya dengan audiens.
Jumat, 12 Desember 2014
Minangkabau dalam Sejarah dan Tambo
OLEH Puti Reno Raudha
Thaib
Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat
Asal Kata dan Makna Kata Minangkabau Menurut Tambo
OLEH Puti Reno Raudha
Thaib
Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat
Ada lagi asal kata Minangkabau
itu dari kata; Manang Kabau. Maksudnya menang dalam adu kerbau. Antara kerbau orang
Minang dengan kerbau tentara Majapahit.
Jumat, 05 Desember 2014
Kaba Mamak si Hetong
Ditulis Kembali Oleh Anas Nafis
(Bagian 1)
TATKALO mulo-mulonyo - alun ba Sunua
Kurai Taji - alun ba Tiku Pariaman -
alun ba Sintuak Lubuak Aluang - bumi ka tahantam turun - langik ka tasentak
naiak - lauik salaweh daun marunggai -
dunie salaweh tapak kudo - buruang batolan-tolanan - dagang
babondong-bondongan.
Jumat, 28 November 2014
Pejabat Publik Bak Urang Sumando
OLEH al Malik
Idiom Minangkabau nasib rang sumando sarupo abu di ateh tungku
cukup relevan dianalogikan dengan keberadaan para pejabat publik di dalam era otonomi daerah. Pejabat publik diibaratkan
“urang sumando” yang masuk ke dalam kelompok elit dalam pemerintahan. Sebagai
“urang sumando” sebelumnya tentu saja mesti mendapatkan legitimasi dan “penguasa
rumah”, yang notabene merupakan kepala daerah. Sebagai “urang datang” seorang “sumando” haruslah pintar-pintar menempatkan
diri dan pandai membaca situasi yang berkembang.
Rapuhnya eksistensi seorang
pejabat publik dalam tatanan birokrasi pemerintahan daerah dewasa ini,
merupakan dampak dari lemahnya regulasi bidang kepegawaian daerah. Selain itu, belum
jelas pula sistem penjenjangan karier bagi seorang pejabat publik.
Kamis, 27 November 2014
Dialektika Demokrasi dan Budaya Minangkabau
OLEH
Israr Iskandar
Dosen
Sejarah Politik FIB Universitas Andalas
Sebagaimana di daerah-daerah lain di
Indonesia, genderang demokrasi lokal juga mengharu-biru Sumatera Barat tahun
ini dalam bentuk pemilihan umum kepala daerah (pemilukada/pilkada). Pada 30 Juni 2010 lalu berlangsung secara
serentak pilkada gubernur dan 13 pilkada kabupaten dan kota se Sumatra Barat.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kristenisasi di Ranah Minang
Foto: Kompasiana Pemeluk Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...
-
Saldi isra Saldi Isra, SH, MPA, anak muda yang energik. Dosen pascasarjana program studi hukum Universitas Andalas, Padang, adalah ahli huku...
-
Foto: Kompasiana Pemeluk Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...
-
Ombak memecah kecil-kecil di bibir pantai. Desau angin pagi terasa mencubit kulit, agak dingin. Ketika salat Subuh baru saja selesai ditunai...