Rabu, 12 November 2014

Derita Permanen Petani Gambir

OLEH Ari Febrianto
Anak Petani Gambir
Petani gambir (kotoalam.wordpress.com)
Keadaan petani gambir menjadi semakin  tidak menentu, hidup di daerah penghasil terbesar gambir, komoditas ekspor, tapi harganya sayur. Petani berharap dengan janji toke yang mengatakan harga gambir akan segera naik, tapi kenyataannya sekarang harga komuditas ekspor itu semakin menurun tajam jauh di bawah rata-rata.
Lagi-lagi orang membayangkan enaknya menjadi petani gambir, padahal jika dilihat dengan situasi dan kemurungan petani ditengah kegalauan harga gambir yang tidak menentu, bisa saja dibilang petani gambir adalah petani termiskin diantara petani komuditas ekspor lain, betapa tidak, dengan harga yang sedemikian rendahnya tidak menutup kemungkinan petani mempunyai hutang yang jauh lebih besar dari penghasilan perbulannya, apakah ini yang disebut petani sejahtera?

Penganugerahan DR HC dan Etika Perguruan Tinggi

OLEH Wannofri Samry
Dosen FIB Unand
Gamawan Fauzi dapat Doktor HC dari UNP (Antara Foto)
Sejarah menunjukkan bahwa perguruan tinggi adalah sumber  perubahan. Ia adalah lembaga akademis yang tertinggi, ia dipandang sebagai  sumber dari pengembangan ilmu, sumber etika dan sumber peradaban. Nilai-nilai peradaban yang baik diharapkan lahir dari perguruan  tinggi.
Bagi masyarakat moderen, pencapaian-pencapaian perguruan tinggi dipandang sebagai acuan kemajuan, ia akan diikuti dan akan diimplemantasikan dalam kehiduapan  mereka. 

Kapur IX Mengusik Nyali Kepemerintahan

OLEH H. Fachrul Rasyid HF
Wartawan Senior
Masyarakat Kapur IX bergotong royong (anakama06.blogspot.com)
Berkunjung ke Nagari Sialang dan Gelugur Kecamatan Kapur IX sungguh menggugah  perasaan kemanusian dan nyali kepemerintahan. Inilah yang dirasakan saat menyertai rombongan safari Ramadan Bupati Limapuluh Kota Dr. Alis Marajo bersama sejumlah pejabat kepala satuan kerja pemerintah daerah setempat ke perbatasan Sumatera Barat dan Riau itu, Sabtu 20 Aguastus 2011 lalu.

Senin, 03 November 2014

Pangulu, Gadangkanlah Kamanakan

OLEH Haswar Muis Datuak Bagindo Sati
Hazwar
Pangulu, gadangkanlah kamanakan, jan manggadangkan anak ula. Begitulah refleksi kami atas refleksi almarhum Wisran Hadi budayawan kita. Galaunya Wisran Hadi menyesakkan dadanya yang ikut mengantarkannya pulang keharibaan Sang Khalik, menyesakkan dada kita juga.
Dan tentu banyak lagi refleksi dan reaksi dari pemuka-pemuka adat, alim ulama, cadiak pandai, bundo kaduang, pemuda sampai kepada parewa sato sakaki dalam alam Minangkabau yang adatnya Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitab Allah (Alquran)
Betapa tidak akan galau hati kita, betapa tidak akan sakit hati ini, dek ulah manisan (nila) satitiak, rusak susu sabalango. Jalan dialiah urang datang, cupak dipapek urang manggaleh.

Kamis, 30 Oktober 2014

Seremonial Wisuda, Haram?

OLEH Wahid Munfarid
Warga  Kelurahan Cupak Tangah Kecamatan Pauh Padang

Tampaknya, wisuda merupakan puncak keberhasilan dalam jenjang pendidikan perguruan tinggi dengan strata tertentu, apakah itu tingkat sarjana, megister ataupun doktor. Seremonial wisuda seakan telah menjadi tradisi sebagai bentuk perayaan atas keberhasilan ini. Hampir semua universitas di dunia menyelenggarakannya. Dewasa ini tak hanya perguruan tinggi saja, tingkatan pendidikan lebih rendah telah pula mengadopsi tradisi wisuda, bahkan Taman Kanak-Kanak sekalipun. Meski dengan rangkaian acara yang disesuaikan dengan pemahaman mereka.

Menciptakan Petani Masa Depan

OLEH Moehar Daniel
Peneliti Sosial Ekonomi/Kebijakan Pembanguan Pertanian BPTP Sumatera Barat

Dalam sebuah renungan terbitlah sebuah angan-angan yang bisa dikatakan mimpi untuk masa depan anak bangsa. Mayoritas masyarakat kita adalah petani. Sampai saat ini petani masih dikategorikan sebagai bagian dari komunitas yang lemah, tidak berdaya. Dan sedihnya selalu dikatakan komunitas yang sangat berjasa ini, mempunyai jenjang pendidikan yang rendah, sehingga sulit untuk bangkit menonjolkan peran dan fungsinya. 

Penelitian Paradigma Agama dengan Isu Sosial Kemanusiaan

OLEH Yulizal Yunus
Ketua Lembaga Penelitian IAIN Imam Bonjol

Sumatera Barat berkepentingan dengan penelitian “perspektif agama, isu sosial kemanusiaan” dalam penguatan perencanaan dan pelaksanaan keseluruhan sistem pembangunan daerah. Di antara indikasinya isu sosial kemanusiaan itu sering mencuat dalam berbagai event pembicaraan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, seperti event yang dilaksanakan Bappeda bersama Dinas, Badan, Kantor dan Bagian, serta lembaga non pemerintah (NGO). Terakhir isu itu menonjol mencuat dalam beberapa kali “Diskusi Kelompok Terpokus” (FGD) Bappeda diselenggarakan Dewan Riset Daerah Sumatera Barat yang bertugas memberi masukan kepada Gubernur Sumatera Barat. 

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...