OLEH
Israr Iskandar
Pengajar
FIB Unand
Belakangan ini gonjang-ganjing politik
terfokus pada masalah prospek koalisi pemerintahan yang dipimpin Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden sendiri sudah mengingatkan dan
memberikan sinyal akan mengevaluasi keberadaan beberapa partai peserta koalisi,
khususnya Partai Golkar dan PKS. Kedua partai ini dianggap mengingkari
butir-butir konsensus koalisi yang dulu mereka teken dan sepakati dengan SBY.
Reaksi keras SBY atas Golkar dan PKS tentu
saja tak terlepas dari sikap kedua parpol yang mengusulkan hak angket pajak
beberapa waktu lalu. Meskipun usulan itu kandas, tapi tampaknya SBY tetap geram
dengan “inkosistensi” kedua parpol. SBY dan Demokrat sedikit diuntungkan, karena Gerindra yang selama ini dikenal
kritis pada pemerintah justru menolak usulan angket.