Sabtu, 19 April 2014

Melacak Asal Dongeng

OLEH Maya Lestari Gf
Penulis

Dongeng selalu memiliki tempat di berbagai kebudayaan. Dari Asia hingga Eropa, dari kumpulan kecil keluarga Suku Inuit di Kutub Utara hingga kota-kota metropolitan dunia, dongeng selalu hadir, terutama di tengah kanak-kanak. Dongeng sejak dahulu telah dianggap sebagai media yang baik untuk mengajarkan nilai-nilai positif. Kisah-kisah kebaikan, kepahlawanan, kejujuran selalu mewarnai hampir setiap dongeng di dunia. Di Indonesia kita mengenal kisah Bawang Putih dan Bawang Merah yang mirip dengan kisah Cinderella di Perancis, Ashputtel di Jerman, Katie Woodencloak di Norwegia, dan Little Saddleslut di Yunani. Di berbagai kebudayaan lain juga dikenal dongeng semisal Pangeran Katak, yang mengisahkan pangeran yang dikutuk jadi katak, lalu berbalik jadi pangeran kembali setelah dicium seorang putri. 

Selasa, 08 April 2014

Bahaya Laten Investasi Politik



OLEH Nasrul Azwar
pemilu.okezone.com

Pemilihan umum untuk anggota calon legislatif dan DPD akan dilangsungkan 9 April 2014. Ini pesta politik tercatat penting dalam sejarah bangsa ini. Selain penting, dana yang digelontorkan cukup besar. Diperkirakan, uang yang dikucurkan para calon mencapai Rp115 triliun. Ada sekitar 200 ribu calon di seluruh Indonesia yang memperebutkan 19.699 kursi di 2.471 daerah pemilihan.

Kamis, 03 April 2014

Kondisi Pariwisata Sumbar Setelah “G 30 S”

OLEH DR Abdullah Rudolf Smit CTM CHt-IBH
Praktisi dan Konsultan Pariwisata dan menetap di Sumatra Barat sejak 2002

Bila pertanyaan ini diajukan kepada para praktisi pariwisata di Kota Padang saat ini, maka jawaban yang akan diberikan pasti bernada negatif. Sudah tentu yang dimaksud dengan praktisi pariwisata di sini bukanlah pemilik hotel bintang empat satu-satunya yang masih berdiri setelah G30S (Gempa 30 September 2009), tetapi pengelola biro perjalanan wisata, pendukung pariwisata seperti toko cenderamata, kedai/lapau, rumah makan/restoran, angkutan taksi, armada transportasi, dan lain-lain.

Rabu, 02 April 2014

Tan Malaka: Sebuah Opera tentang Ketidakhadiran

OLEH Devy Kurnia Alamsyah
Sutradara “Selopanggung” dan nominator Festival Film Dokumenter (FFD) 2010
Wajah kebingungan terpancar pada sebagian besar penonton yang melenggang keluar dari ruang pertunjukan Teater Salihara Oktober tahun lalu. Ragam pertanyaan sepertinya membuat beberapa hadirin kebingungan. Pertanyaan yang muncul dari keraguan dan ketidaktahuan.
“Opera apa ini? Sungguh, tak mengerti. Tidak ada ceritanya.”
“Judulnya Opera Tan Malaka, tapi dimana Tan Malaka-nya?”
“Goenawan Mohammad (GM) yang terlalu pintar atau aku yang terlalu bodoh?”
“Oh, jadi itu yang Tan Malaka itu? Dia komunis ya? Atheis dong!”

Mambangkik Batang Tarandam Perkeretaapian Sumatera Barat

OLEH Willson Gustiawan
Dosen Politeknik Negeri Universitas Andalas Padang dan Pecinta Kereta Api
 
Kereta api ke Pariaman-Padang (Foto Iggoy)
Suara tut…tut…tut, sinyal nyala, serangkaian kereta siap masuk stasiun. Setelah melewati ampang-ampang perlintasan sebidang. Lokomotif bergerak di rel bergigi, melambat untuk beristirahat sejenak. Lalu siap melanjutkan perjalanan melewati kawasan berpemandangan elok di Sumatera Barat.
Kereta api Sumatera Barat, pada masa jayanya melayani penumpang dan barang di berbagai rute. Kereta api melayani relasi Payakumbuh sampai Padang, Sawahlunto sampai Teluk Bayur Padang. Ujung rel di Sungai Limau dan Limbanang juga pernah dilewati. Bahkan jalur sampai ke Pekanbaru melalui Muaro. Total, jalur kereta api di Sumatera Barat mencapai 240 km.

Filsafat Randang

OLEH Empi Muslion
Alumnus Universitas Lumiere Lyon 2 dan ENTPE Lyon Perancis

Pada 7 September 2011 lalu, CNN melansir sebuah survei tentang daftar kuliner dunia yang masuk kategori terlezat di dunia (World's 50 most delicious foods). Survei CNN yang diikuti lebih dari 35.000 orang dari seluruh dunia melalui situs jejaring Facebook menobatkan randang (rendang) sebagai makanan paling lezat di muka bumi. Jagad kuliner Indonesia dan Ranah Minangkabau khususnya pantas berbangga hati.
Selama ini kuliner merupakan salah satu senjata efektif untuk meningkatkan brain dan promosi bagi sebuah negara. Sebut saja kreativitas racikan tangan dari berbagai negara yang sudah  familiar di tengah  masyarakat kita, seperti masakan dan minuman anggur dari Prancis, Pizza dari Italia, ice cream dari Amerika, kebab dari Turki, sushi dari Jepang, roti cane dari India, dan kuliner negara lainnya yang menyatu dengan simbol negara asalnya. Bukan hanya makanannya, bahkan budaya sajian kulinernya pun  sudah masuk dan menukar ranah tradisi budaya tradisional kita, seperti acara jamuan makan ala Prancis atau yang dikenal dengan hidangan Prancis.

PDRI, Inisiatif Lokal, dan Kita yang Gagap

OLEH Lukman Hakiem
Sekretaris Panitia Satu Abad Mr Sjafruddin Prawiranegara (1911-2011)
Agresi militer Belanda ke Ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta pada 19 Desember 1948 yang nyaris mengakhiri riwayat Republik Indonesiakarena praktis telah menyebabkan pemerintahan tidak lagi berfungsidan pembentukan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Menteri Kemakmuran Mr Sjafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat (dulu termasuk provinsi Sumatera Tengah) adalah dua peristiwa yang unik dalam sejarah Republik Indonesia.  
Sungguh pengalaman sangat pahit dan memalukan, ibukota dan para pemimpin sebuah negara jatuh dan ditawan pada hari pertama serangan tentara Belanda.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...