Selasa, 01 April 2014

Penyair Salon dan Politikus Salon

OLEH Deddy Arsya
Pengarang

WS. Rendra, penyair yang terkenal itu, di tahun 1980an, pernah memperkenalkan sebuah istilah yang kemudian juga terkenal: ‘penyair salon’. Mereka, tulis Rendra dalam sebuah sajak, adalah penyair yang asyik-masyuk “bersajak tentang anggur dan rembulan” sementara melupakan realitas sosial yang buruk tempat di mana mereka berpijak. Penyair yang sibuk bersolek diri dengan keindahan kata-kata, tetapi tidak mau terlibat dalam kenyataan pahit dari masyarakatnya. Ketika itu, Orde Baru memang sedang makmur akibat ‘boom’ minyak. Pembangunanisme dirayakan, tetapi bersifat berat sebelah. Di tengah kemajuan ekonomi rezim, kepincangan sosial merebak. Rendra berbicara dalam sajaknya pada konteks ini.

Estetika dalam Perspektif Budaya Minangkabau

OLEH Yusriwal
Peneliti di Fakultas Sastra Unand
Ukiran pandai sikek di rumah gadang 
Masalah estetika cukup rumit karena bidang ini bukan hanya sebatas seni dan filsafat. Untuk memahami estetika, beberapa hal perlu diperhatikan: 1) apresiasi terhadap seni mencakup pengamatan (mendengarkan, membaca, dan lain-lain) pada situasi dan modus yang berbeda sehingga seseorang dapat menikmati dan meresapi segala sesuatu yang terpendam dalam karya tersebut. Apresiasi sering melibatkan berbagai kalangan seperti dosen, pencinta seni, serta melalui berbagai cara seperti peragaan, percakapan formal, dan bahkan dengan mengulangi secara diam-diam; 2) kritik terhadap karya seni terdiri atas kata-kata, yaitu kata-kata tentang karya seni dan dirancang untuk lebih memahami dan mengapresiasi karya seni (gaya atau periodenya) dengan cermat. 

Senin, 31 Maret 2014

Prolog tentang Buku Estetika Minangkabau


Yusriwal
Tidak banyak buku tentang estetika terdapat dalam bahasa Indonesia yang dapat digunakan sebagai buku sumber atau buku teori untuk menelaah objek estetika. Beberapa buku dapat disebutkan di sini, antara lain Estetika Filsafat Keindahan (Mudji Sutrisno, 1993), Estetika Sebuah Pengantar (Djelantik, 1999), Filsafat Estetika (Anwar, 1985), Filsafat Seni (Jakob Sumarjo, 2000), dan ada 4 buah buku tentang Estetika dari The Liang Gie.
Namun dalam bahasa Inggris terdapat cukup banyak buku estetika yang dapat dapat digunakan sebagai sumber teori dalam penelaahaan objek estetika. Namun, karena keterbatasan bahasa menjadikan buku-buku tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal.

Sabtu, 29 Maret 2014

Angga Djamar: Hidup Adalah Menari

OLEH Gusriyono
Jurnalis
Angga Djamar
Tidak banyak perempuan yang berani mengabdikan diri dan bertahan menjadi penari. Angga Djamar salah seorang dari perempuan yang sedikit itu. Kerja keras dan proses yang terus menerus menjadi kunci utama suksesnya.
”Menari adalah hidupku,” kata Angga tegas. Dia baru saja selesai latihan, bersama penari Nan Jombang lainnya; Rio, Intan, Geby, dan Ririn. Kami bertemu di rumahnya di Belimbing, Padang, tempat latihan sekaligus tempat tinggal keluarga besar Nan Jombang Dance Company yang dinakhodai Ery Mefri, koreografer.
“Sejak gempa September 2009 lalu, kami latihan di sini. Sebelumnya di Taman Budaya Sumbar. Mudahan-mudahan tidak lama lagi, “ladang tari” Nan Jombang di Balaibaru sudah bisa dipakai untuk latihan,” tuturnya, memberi kabar tentang tempat latihan dan pertunjukan seni yang sedang dibangunnya. Barangkali, Angga sedikit dari perempuan yang bersikukuh memilih jalan hidup sebagai penari. Baginya, apapun pilihan hidup, kemauan dan kerja keras adalah prinsip yang harus dipegang kuat, untuk mencapai apa yang dipilih dan dicita-citakan itu.

Kamal Guci: Minangkabau Terintegrasi Empat Unsur


OLEH Gusriyono
Jurnalis
Kamal Guci dan lukisannya
Dalam satu minggu kemarin, jika Tuan dan Nyonya berkunjung ke Galeri Taman Budaya Sumbar, maka Tuan dan Nyonya dapat melihat lukisan-lukisan mengungkap topografi Minangkabau. Lukisan-lukisan itu kebanyakan bercerita tentang Minangkabau yang risau.
Memasuki Galeri Taman Budaya Sumbar, Tuan dan Nyonya akan berhadap-hadapan dengan sebuah lukisan potret. Seorang lelaki gondrong dengan kumis melintang sedang tersenyum. Senyum yang risau penuh kegalauan. Itulah potret si pelukis Kamal Guci. Pelukis asal Lubuk Guci, Pakandangan, Padangpariaman, ini menggelar pameran tunggal lukisannya bertajuk “Dari Ranah Menembus Rantau” tanggal 2-8 Agustus lalu.

Penjabaran dan Pengamalan Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah

OLEH Puti Reno Raudha Thaib
Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

Puti Reno Raudha Thaib
Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah sebagai pedoman hidup masyarakat Minangkabau, sepanjang sejarahnya tidak pernah digugat oleh masyarakat bahkan sangat diperlukan dalam menghadapi perubahan sosial yang begitu cepat dan kompleks di era globalisasi. Sejauh mana nilai-nilai Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah itu telah diamalkan oleh individu dan masyarakat Minangkabau pada hari ini, diperlukan indikator dari pengamalannya. Oleh karena itu perlu penjabaran untuk memperjelas nilai-nilai yang terkandung dalam Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah tersebut.

Senin, 24 Maret 2014

AMRIL MY DT GARANG:Berdakwah dengan Lukisan Kaligrafi Islam

OLEH Gusriyono
Amril MY Dt Garang
Bagi Amril MY Dt Garang, perpindahannya dari perupa/pematung ke pelukis kaligrafi adalah sebuah perjalanan spiritual. Ini adalah jawaban atas kegelisahan dan gejolak batinnya dalam memahami hidup bertuhan dan beragama. Kemudian, dengan kaligrafilah ia mendakwahkan Islam sebagai agama yang diyakininya.
Memasuki Galeri Seni Rupa Taman Budaya Sumbar pada bulan Ramadhan ini, serasa ada yang lain dari biasanya. Selain suasana spiritual Ramadhan, aura ruangan tersebut juga tidak seperti hari-hari lain.
Ada yang berubah dan mengubah suasananya menjadi lebih menyejukkan. Empat puluh delapan lukisan kaligrafi yang dipamerkan di galeri itu membawa makna dan suasana spiritual yang lain. Selama bulan Ramadhan ini, dipamerkan lukisan kaligrafi Islam bertajuk ”Yang Satu” karya dari kaligrafer Sumbar, Amril MY Dt Garang dan Amir Syarif.

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...