OLEH
Deddy Arsya
Alumnus Sejarah Islam IAIN Imam Bonjol Padang. Magister Ilmu
Sejarah Unand
Haji Miskin telah lama mati, tetapi namanya di sini seperti abadi. Saya mengunjungi kuburnya di Pandai Sikek. Jalan setapak licin dengan
tangga-tangga setengah berlumut. Di ujungnya, masa silam terbungkuk-bungkuk
menyumbulkan diri: sebuah makam dari abad ke-19 berdiri.
Panjangnya hampir lima
meter, dipagari pagar besi. Nisan makam itu, sebuah batu pipih setinggi hampir
satu meter dengan lebar tigapuluhan senti dan sebuah pokok pohon dengan diameter
hampir sama tetapi memiliki tinggi dua kali itu. Tidak ada nama, keterangan
kematian, atau informasi apa pun pada kedua nisan itu. Tetapi, sebuah plang di
pinggir makam tertulis: Situs Cagar Budaya Makam Haji Miskin.