tiba-tiba aku serasa mencium bau pisang batu masak
ketika mendekap ubun-ubunmu
“lihat mataku. ada barisan anak cabe rawit; abu
jerami beterbangan; lendir biji cokelat; dan tangkai cangkul dari cabang
surian…”
senyummu menukik ke dalam tangisku
sesuatu yang menyenangkan telah meremangkan
ubun-ubunmu
tubuhku serasa mengerdil
meronta dalam buaian bayi tujuh bulan
kedipan terakhirmu begitu riang
mengajakku mencandai boneka musang
sebelum gelap, kikis lagi pisang batu masak
dengan ujung sendok teh itu
suapi aku
suapi aku
2010