Tak Setuju Ranah Minang Sarang Maksiat
|
Saafroedin Bahar |
“Selama
ini, secara normatif masyarakat Minangkabau merasa
dan menyatakan diri berdasar pada norma-norma adat Minangkabau dan agama Islam.
Dalam kenyataannya sudah banyak yang menyimpang,” kata Saafroedin Bahar, salah seorang tokoh
Minang berdomisili di Jakarta.
Menurutnya, seyogyanya salah satu sistem norma saja sudah lebih dari
cukup untuk menangkal gejala kemaksiatan ini. Nyatanya bahkan kombinasi
keduanya tidak lagi cukup ampuh. Jelas ada masalah mendasar yang perlu
dibenahi. Berikut ini wawancara Nasrul Azwar dengan Saafroedin Bahar, yang kini menjabat Ketua Dewan Penasihat Gerakan
Ekonomi dan Budaya Minang (Gebu Minang).
Sepanjang 6 bulan terakhir, Sumatera Barat tak lepas maraknya perbuatan
maksiat, dan puluhan tertangkap dalam razia malam. Bagaimana komentar Anda?