Tampilkan postingan dengan label VIDEO PERTUNJUKAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label VIDEO PERTUNJUKAN. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 02 September 2017
Pertunjukan "Teater Manekin" dalam Festival Teater Jakarta 2015
Sarta adalah waria yang mengalami kompleks rendah diri namun berhasrat tampil cantik menawan. Tapi keinginan itu hanya berani ia wujudkan dalam angan-angan, bukan dalam kehidupan nyata.
Naskah: Ruang Rias
Karya: Purwadi Junaedi
Sutradara: Ch. Cheme Ardi
Pemain: Pandan [Sarta] | Dani Husein [Bernadette] | Sammy Milano [Bintang Iklan Sabun] | Wanty [Bintang Iklan Shampo] | Uti Herang [Perempuan Khayalan]
Teater Kecil–Taman Ismail Marzuki
1 Desember 2015 | 20.00 WIB
Pertunjukan "Teater Nonton" pada Festival Teater Jakarta 2015
Surya yang biasa dipanggil Papa Anjing oleh 'anggota keluarga'-nya adalah seorang penulis naskah teater yang terkenal menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Dirinya selalu dianggap tidak biasa karena kebiasaannya yang berbeda dengan orang kebanyakan. Dirinya merasa memiliki anggota keluarga yang berjumlah tujuh orang, yang selalu menjadi penolongnya ketika dia berada dalam situasi yang sulit, bahkan sering bersamanya dalam keadaan biasa sekalipun.
Karya & Sutradara: Diky Soemarno
Pemain: Atphal Sophie Paturusi | Miftahul Jannah | Randhy Prasetya | Arsi Ramadhan | Deden Hariri | Ronald Julianto | Ilma Rosmala | Abi Mulyono | Lydia Nathania | Mei Karima | Indah Mustika | Dhini Hidayati
Teater Kecil–Taman Ismail Marzuki
2 Desember 2015 | 14.00 WIB
Penampilam "Teater Tema" dalam Festival Teater Jakarta 2015
TEATER TEMA
Lakon: Mega-Mega(Karya: Arifin C. Noer)Sutradara: M. Djunaedi Lubis8 Desember 2015 | pukul: 14.00 | Panggung Teater Keciloleh: Azuzan JG
Naskah ini memotret fenomena masyarakat kecil yang penuh mimpi untuk beranjak dari kemiskinannya. Di sebuah taman di dekat keraton ada sekelompok manusia menjalankan kehidupannya di sana. Mereka tidur di udara terbuka, di bawah sebuah pohon beringin besar. Ma’e, seorang wanita tua yang dianggap sebagai ibu oleh orang-orang yang hidup di situ, memperlakukan mereka seperti anak-anaknya sendiri. Di tempat itu ada Retno–pelacur, Hamung–pemulung, Panut–copet, Tukijan, dan Koyal, seorang pemimpi. Suatu malam di bawah sinar bulan, Koyal bermimpi dapat lotre. Ia mengajak semua orang untuk mengembara dalam alam impiannya itu
Penampilan "Teater Gumilar" dalam Festival Teater Jakarta 2015
Naskah: Ibu Saya Sakit Saya Sakit Ibu
Karya & sutradara: R. Mono Wangsa
Pemain: Jeng Ani [Wanita Pemecah Batu] | Ea Sutadi [Perempuan 1] | Aderia [Perempuan 2] | Raisya Icha [Perempuan 3] | Maya Damayanti [Perempuan 4] | Mbak Iwoel [Perempuan 5] | Salfa [Perempuan Kecil]
Teater Kecil–Taman Ismail Marzuki
7 Desember 2015 | 20.00 WIB
____________________________________________________________________
Sinopsis:
Lakon ini adalah ekspresi atas pengalaman empirik R. Mono Wangsa yang melihat tangan kanan almarhumah ibunya tercelup minyak panas saat menggoreng rempeyek yang akan dijual. Tetapi ini juga adalah pengalaman empirik seluruh pemain Gumilar dengan ibu mereka masing-masing yang di eksplorasi selama proses latihan lewat bahasa tubuh dan kata.
Pertunjukan "Sanggar Kummis" dalam Festival Teater Jakarta 2015
Pertunjukan "Samudra Indonesia" dalam Festival Teater Jakarta 2015
Pascabadai besar di laut lepas, sang nakhoda pengangkut kopra hanya bisa menunggu kapal Marlini yang tenggelam dengan sarat muatan emas akan muncul kembali sebagaimana terjanjikan. Naskah: Tanda Silang Karya: Eugene O’Neill | Saduran WS Rendra Sutradara: Joind Bayuwinanda Pemain: Anggun Anggendari [Nani] | Joind Bayuwinanda [Darpo] | Bachtiar Magor [Kapten] | Tri Jengki [Dokter] Teater Kecil–Taman Ismail Marzuki 6 Desember 2015 | 21.00 WIB
Pertunjukan "Teater Jerit" di Festival Teater Jakarta 2015
Kamis, 24 Agustus 2017
Pertunjukan Forum Kompang Kepulauan Riau dalam SIMFEST 2015
Sanggar seni yang berdiri sejak tahun 2000, yang dibangun oleh teman-teman seniman dari Jakarta dan batam, salah satunya Taufiqqurrahman dan kawan-kawan (Batam), Anto(Jakarta), Jul Taher(jakarta), Mba Luci(Jakarta), kawan-kawan teater KAMI (Jakarta).
Hingga sekarang mereka masih eksis walaupun bergerak di pinggiran-pinggiran pesisir. Sebagai debut awal, Forum KOMPANG membuat pagelaran teater bersama Teater KAMI (Jakarta) mengangkat sebuah naskah tua karya ROESTAM EFENDI, dengan judul BEBASARI dengan konsep kontemporer.
Penampilan Hereford Hoppers dari Inggris di SIMFEST 2015
Duo “Hereford Hoppers” didirikan oleh vokalisnya Sophie Allen yang berasal dari Kota Hereford – Inggris. Dia mengajak teman gitarisnya Jacob Puchmayr. Berdua mereka menelusuri music tradisi Inggris dari selatan ke utara. Lagu-lagu mereke berkisah kehidupan sehari-hari dan tentang cinta. Karena kebudayaan orang Inggris itu kebanyakan melaut, tak heran banyak lagu bercerita tentang samudera nan luas.
Jumat, 18 Agustus 2017
Maestro YUSAF RAHMAN Komposer dan Pemusik
Yusaf Rahman, lahir tanggal 4 Juni 1933, di Muaro Labuah, Sumatra Barat. Kampung kecilnya bernama Kampung Lurah Pasar Muaro Labuah (sekarang dikenal dengan Pasar Muaro Labuah). Yusaf, anak sulung dari dua belas bersaudara. Ayahnya seorang mantri kesehatan (juru rawat kelas satu) dan juga pemain biola. Ibunya yang bernama Badariah juga mahir memainkan kecapi, walau di zaman itu jarang sekali perempuan bisa bermain alat musik.
Darah seni kedua orang tua itulah yang diwarisinya. Bakat yang kemudian berkembang dengan belajar secara otodidak. Yusaf mencoba menggunakan sendiri berbagai alat musik tanpa guru. Walau dulunya kuliah di Fakultas Pertanian, kemampuan, wawasan, dan pengetahuannya dalam bidang komposisi musik, tak diragukan lagi. Musiklah yang dicintainya.
Maestro ISLAMIDAR Pendendang dan Pemusik Minang
Suaranya merintih lirih namun merdu kala melantunkan syair/ lagu dendang sampelong yang diiringi saluang bansi yang mengalun. Dialah Islamidar yang akrab disapa Tuen oleh penduduk kampung sekitar. Tuen lahir pada 16 Juli 1941 di Nagari Talang Maua, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota. Di nagari itu pula ia tinggal hingga hari ini. Tuen adalah pewaris dan penjaga seni sampelong, salah satu seni tradisi Minang yang masih eksis sampai saat ini. Sejarah hidup Tuen identik dengan perkembangan sampelong itu sendiri.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kristenisasi di Ranah Minang
Foto: Kompasiana Pemeluk Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...
-
Saldi isra Saldi Isra, SH, MPA, anak muda yang energik. Dosen pascasarjana program studi hukum Universitas Andalas, Padang, adalah ahli huku...
-
Foto: Kompasiana Pemeluk Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...
-
Ombak memecah kecil-kecil di bibir pantai. Desau angin pagi terasa mencubit kulit, agak dingin. Ketika salat Subuh baru saja selesai ditunai...