Craig Stephen Hicks, sang Ateis |
mantagibaru.com—Craig Stephen Hicks menyerahkan diri ke
polisi setelah menembak mati tiga mahasiswa Muslim di Chapel Hill, Amerika
Serikat. Polisi mengatakan motif pembunuhan karena perselisihan soal lahan
parkir, namun banyak yang mengatakan insiden itu lantaran kebencian.
Prasangka bahwa Hicks membunuh ketiga korbannya lantaran
kebencian agama bukan tanpa alasan. Dari akun Facebooknya, tidak heran jika
muncul tuduhan bahwa kebencian Hicks terhadap agama telah memuncak.
Di akun Facebooknya, Hicks mendeklarasikan diri sebagai
"ateis" dan menyatakan ingin "mengenyahkan seluruh agama."
Foto-foto di akunnya menggambarkan dengan jelas kebencian Hicks terhadap agama.
"Saya tidak menyangkal hak kalian untuk meyakini apa
yang kalian suka; tapi saya punya hak untuk mengatakan bahwa itu sangat
berbahaya dan ceroboh selama takhayul tanpa dasar kalian telah membunuhi orang
lain," ujar kalimat dalam salah satu foto di Facebook Hicks, diberitakan
TPM.com.
Tokoh idola Hicks adalah Richard Dawkins, tokoh ateis
terkenal dari Inggris. Dawkins sendiri menyatakan mengecam tindakan Hicks
terhadap Deah Shaddy Barakat, 23, Yusor Mohammad, 21, dan Razan Mohammad
Abu-Salha, 19, pada Selasa malam (10/2/2015).
Ateis adalah oposisi dari teisme, atau seseorang yang
menentang keras keyakinan terhadap Tuhan.
Menurut cendekiawan agama dari University of California,
Reza Aslan, dalam tulisannya di situs berita Salon November lalu mengatakan
bahwa tokoh-tokoh ateis seperti Dawkins dan Sam Harris, merespon "agama
dengan kemarahan merusak yang sama dengan fundamentalis agama yang merespon
ateisme."
Penentangan Hicks tidak hanya untuk agama Islam saja, tapi
juga untuk Kristen, dan banyak agama lainnya. Dia mengejek prinsip pemisahan
gereja dan negara yang menurutnya telah merusak konstitusi.
"Mayoritas umat Kristen di negara ini merasa Muslim
menggunakan Masjid Ground Zero untuk menandai penaklukan mereka. Mereka
munafik, di manapun saya melihat banyak gereja yang menunjukkan penaklukan
Kristen di negara ini terhadap pribumi Amerika. Lucunya, Kristen melakukan ini
saat melecehkan Konstitusi dan berhasil lolos!" tulis Hicks.
Selain membenci agama, dari akun Facebooknya bisa diketahui
bahwa Hicks pecinta senjata api dan menolak pengendalian penggunaan senjata
oleh pemerintah.
Bulan lalu, dia memposting foto pistol revolver miliknya. Di
akunnya, dia juga me-like halaman-halaman Facebook bertema senjata, termasuk
salah satunya bernama "Kemunafikan dan kebodohan pengendalian
senjata."
Hicks juga mendukung hak-hak kaum gay, termasuk pernikahan
sesama jenis. "Saya bukan gay, lesbian, biseksual, transgender,
panseksual, interseks atau aseksual. Saya hanya mendukung pemikiran gila soal
persamaan hak untuk semua orang," tulis Hicks.
Sumber: CNN Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar