Kamis, 14 Maret 2024

Pemilihan Umum 1955, Siapa Wakil Rakyat Sumatera Tengah?

OLEH Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie

 

Pemilu 1955 di Indonesia

PEMILIHAN Umum tahun 1955 yang dilaksanakan oleh  kabinet “BH” (Burhanuddin Harahap) dari Masyumi  didasarkan kepada UU No. 7/1953. Pemilihan Umum di waktu itu dilaksanakan dua kali. Artinya dua kali setiap warga negara yang sudah wajib pilih pergi ke TPS (Tempat Pemungutan Suara).

 Yang pertama pada tanggal 29 September 1955 dan yang kedua 15 Desember 1955. Yang pertama untuk memilih anggota parlemen RI (DPR-RI) yang kedua untuk memilih anggota Majelis Konstituante atau Dewan membuat Undang-Undang Dasar (Konstitusi).

 Adi, tidak sama dengan Pemilihan Umum yang dilaksanakan dalam era Orde Baru sebanyak 6 kali dan tidak sama dengan Pemilihan Umum dalam era Reformasi yang telah berlangsung pada 7 Juni 1999  yang lalu.

 Dalam Pemilihan Umum yang 7 kali itu (Orde Baru dan Reformasi) ke TPS dalam sehari itu dan langsung memilih tiga tingkat lembaga legislatif untuk DPRD II, DPRD I dan DPR-RI.

 Pada tahun 1955 yang dipilih selain untuk Majelis Kanstituante, kita hanya memilih anggota Parlemen atau DPR-RI saja. Artinya rakyat tidak ikut memilih DPRD I dan DPRD II.

 Sebelum 1955 di Daerah Tingkat I dan Tingkat II ada DPRDS (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara) yang dibentuk sejak tahun 1950 setelah RIS bubar dan kita berada dalam Negara Kesatuan RI. Setelah Pemilu 1955 usai, maka DPRD yang ada di Daerah Tingkat II itu bubar. Pemilu 1955 itu tidak memilih DPRD I dan DPRD II. Untuk gantinya dibentuklah apa yang dinamakan DPRDP (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Peralihan) dengan mempedomani perimbangan suara yang diperoleh peserta pemilu tersebut.

 Siapa-siapa wakil Sumatera Tengah?

Saya akan mencatatkan di sini, siap-siapa wakil rakyat Sumatera Tengah yang duduk di Perlemen RI dan Majelis Konstituante RI hasil Pemilihan Umum 1955.

Pada waktu itu pulau Sumatera terbagi atas 3 propinsi, yakni  Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan. Di dalam Sumatera Tengah termasuk Sumatera Barat, Riau dan Jambi.

Partai-partai politik yang bertarung pada Pemilihan Umum 1955 mirip dengan Pemilihan Umum 1999. Artinya dengan sistem banyak  partai (multi partai). Ada sekitar 39 parpol yang ikut pemilu ditambah dengan calon-calon perorangan seperti Nauman Jamil Datuk Mangkuto Ameh (Walikota Bukittinggi waktu itu) dengan tanda gambar cincin stempel emas. Mr. Muhammad Yamin dan Chairul Saleh dengan tanda gambar Si Binuang.

Di samping calon perorangan ditambah lagi dengan organisasi kemasyarakatan dan profesi seperti MTKAAM (Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau) yang dipimpin oleh Mamanda Datuk Simarajo Simabur. Sementara Engkau M. Syafei Kayutanam dicalonkan oleh Ikrupins.

Secara nasional yang keluar sebagai pemenang adalah 4 partai besar yakni PNI, Masjumi, NU dan PKI. Sedangkan di Sumatera Tengah yang unggul adalah Masjumi dan Partai Islam PERTI sebagai runner-up. Masing-masing memperoleh suara 480.521 suara dan 271.513 suara. Kemudian secara mengejutkan PKI (Partai Komunis Indonesia) dapat memperoleh suara sebanyak 61.591 suara dan PPTI (Partai Politik Tharikat Islam) yang dipimpin oleh Dr. Syekh H. Djalaludin memperoleh 22.081 suara.

Dengan demikian tersusunlah anggota DPR-RI dari Propinsi Sumatera Tengah sebagai berikut PPI Masyumi 6 kursi, Partai Islam PERTI 4 kursi, PKI 1 kursi dan PPTI 1 kursi.

Siapa Orangnya?

PPI Masyumi: H. Mansur Daud Dt Palimo Kayo (Ketua Masjumi Sumatera Tengah), Saalah Jusuf Sutan Mangkuto (Konsul Muham-madiyah Sum. Tengah), Dr. H. Ali Akbar (Jakarta), M.O Bafadhal (Jambi) Encik Rahmah El Yunusiah (Tokoh Pendidik, Padangpanjang), dan Zainal Abidin Ahmad (Pengurus DPP Masjumi, Jakarta).

PI PERTI: H. Sirajuddin Abbas (Ketua Umum PB PERTI Jakarta), H. Rusli Adul Wahid (Ketua PI PERTI  Jakarta), Ma’arifat Marjani (Taluk Kuantan/ Riau), dan Tengku Sidi Mardjohan (Pariaman).

PKI: Bachtaruddin (Tokoh PKI dari Maninjau).

PPTI: Dr. Syekh H. Djalaluddin (Ulama Tharikat, Koto Baru Maninjau).

Demikianlah nama-nama anggota Parlemen RI (DPR) hasil Pemilu 1955 dari Daerah Sumatera Tengah (Sumatera Barat/Riau/Jambi). Mengutip laporan Komite Aksi Pemilihan Umum (KAPU) Masyumi Sumatera Tengah yang ditandatangani oleh H. Fachryddin HS Dt. Majo Indo bulan Februari 1956, sebenarnya PII (Partai Islam Indonesia) yang dipimpin oleh H. Darwis Djambak, Koto Tuo, Bukittinggi mendapat suara lebih tinggi dari PPTI Dr. Syekh H. Djalaluddin. Tapi karena PPTI mendapat penggabungan suara dari partai kecil lainnya yang sepaham (stembus accord) maka PPTI meninggalkan PII H. Darwis Djambak.

Lalu siapa pula tokoh Sumatera Tengah yang duduk di Majelis Konstituante? Dari hasil pemilu 1955 itu, Masyumi dapat kursi 11, PI PERTI dapat 5, PKI 2, PSII 1, NU 1, PPTI 1 Partai Sosialis Indonesia (PSI) dapat pula 1. Jumlahnya 22 kursi, terdiri dari: PPI Masjumi: Syekh Ibrahim Musa Parabek (Ulama Besar), Ahmad Rasyid st Mansur (Ketua Umum PB Muhammadiyah), Ruslan Muljohardjo (Gubernur Sumatera Tengah), H. Iljas Jacoub (Ketua DPR-Sumatera Tengah), Zainal Abidin Ahmad (Pengurus DPP Masjumi), Duski Samad (Tokoh Muhammadiyah), Rangkayo Ratna sari (Tokoh Mus-limat), H. A.Malik Ahmad (Kepala Kantor Sosial Sumatera Tengah), Zamzami Kimin (Bomber Masjumi Sumatera Tengah), Mohammad Djaa’far bin Abdul Djalil (Riau) dan Muchtar Husni (Jambi).

PI PERTI: Syekh Sulaiman Ar Rasuli Canduang (Ulama Besar), H. Mansur Dt Nagari Basa (Tokoh PERTI), Umi H.Syamsiah Abbas (Muslimat PERTI), Tengku Bay Mahmud (Riau), H. Umar Bakri (Ulama PERTI). PKI: Noersoehoed (Tokoh PKI Jakarta). Nahdatul Ulama: H. Syarkawi (Tokoh NU 50 Kota). PPTI: Dr. Syekh H. Djalaluddin (Ulama Tharikat Bukittinggi). PSII: H. Zainal (Tokoh PSII Bukittinggi). PSI: Sutan Syahrir (Ketua Umum PSI/Jakarta).*

 

Harian Semangat, tahun 2000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...