OLEH Ka’bati (Perempuan Jurnalis)
mantagisme.com--Banyak gelar yang bisa disematkan pada diri Makmur Hendrik. Namun cara paling cepat untuk mengingatnya adalah lewat novel-novel silat yang dia tulis: Tikam Samurai (1982) dan Giring-Girngi Perak (1983). Lewat karya fiksinya ini, nama Makmur Hendrik seolah abadi di ingatan kolektif masyarakat Indonesia. Si Bungsu, tokoh dalam novel tersebut menjadi inspirasi bagi kaum muda untuk kembali mencintai olah raga bela diri, silat. Siapa Makmur Hendrik sebenarnya?