OLEH Khairul Jasmi
Seratus tujuh belas tahun silam,
Agus Salim lahir. Meski telah teramat lama, di Sumatera Barat, anak-anak
sekalipun tetap mengenal namanya. Betul juga kata orang bijak: harimau mati
meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.
Nama besarnya nyaris tidak tertandingi oleh siapapun,
kecuali oleh sejumlah orang di zamannya yang kemudian menjadi ‘bapak bangsa’
ini. Agus Salim adalah tipe orang Minang, yang dalam istilah Rosihan Anwar gilo-gilo
baso alias gendeng. Semua orang Minang yang pintar memang memiliki sikap
demikian.