Minggu, 19 Mei 2019

KOGAMI yang Berkontribusi

Simulasi gempa yang dilakukan KOGAMI Padang

Komunitas Siaga Tsunami (KOGAMI) didirikan bersama-sama 4 Juli 2005 dengan tujuan mengurangi risiko korban jiwa jika terjadi bencana gempa dan tsunami di Sumatera Barat.
KOGAMI bisa dikatakan sebagai organisasi kemasyarakatan yang mempelopori upaya pengurangan risiko bencana di Sumatera Barat. KOGAMI lahir atas rasa tanggung jawab dari sekelompok warga Kota Padang untuk berikhtiar agar jika terjadi gempa dan tsunami di Sumatera Barat sebagai takdir Allah, maka jumlah korban jiwa bisa dikurangi. Kehadiran KOGAMI atas bencana gempa dan tsunami di Aceh yang banak menelan korban tidak terulang lagi di Sumatera Barat.

KOGAMI sewaktu kehadirannya 14 tahun lalu, belum ada organisasi perangkat daerah bernama BPBD di struktur pemerintahan. KOGAMI telah melakukan upaya edukasi siaga kepada komunitas masyarakat, komunitas sekolah dan ikut membantu Pemerintah Kota Padang dalam merumuskan perda tentang penanggulangan bencana.
KOGAMI berperan aktif menyusun kurikulum siaga bencana sekolah bersama-sama dengan Dinas Pendidikan Kota Padang, LPMP, perguruan tinggi dan kepala-kepala sekolah dan sudah diujicobakan. Akan tetapi, berganti Kepala Dinas Pendidikan maka berganti kebijakannya.
KOGAMI juga ikut memberikan kontribusi mengenai sistem peringatan dini sampai ke tingkat nasional, bahwa evakuasi mandiri masyarakat merupakan rantai utama peringatan dini.
Pergulatan organisasi masyarakat sipil menjadi tidak mudah ketika pemangku kebijakan di pemerintahan baik eksekutif dan legislatif tidak sepenuhnya memahami akan pentingnya memberikan hak masyarakat untuk merasa aman dan terlindungi dari ancaman bencana.
Walaupun begitu, peranan KOGAMI sangat penting dalam membangun kesiapsiagaan di Kota Padang. Banyak kegiatan KOGAMI yang dilanjutkan menjadi program pemerintah, bahkan peraturan-peraturan di tingkat nasional juga sebagiannya mengacu pada pengalaman dan rekomendasi yang diberikan oleh KOGAMI.
KOGAMI juga telah berhasil mengkampanyekan bahwa Kota Padang telah punya rencana kesiapsiagaan sehingga aman untuk melakukan investasi dan dikunjungi sebagai tempat wisata.
Upaya kesiapsiagaan bencana yang dilakukan KOGAMI telah mengundang perhatian dunia sehingga KOGAMI sering juga diundang sebagai narasumber terutama bagaimana membangun sinergisitas antara ilmuwan, pemerintah, NGO/LSM dan masyarakat.
KOGAMI juga telah menginisiasi adanya Jaringan Jurnalis Siaga Bencana (JJSB), Sekolah Aman Bencana, Kelompok Siaga Bencana, dan lainnya. Sekarang juga telah ada Forum Pengurangan Risiko Bencana baik di provinsi maupun di kabupaten/kota.
KOGAMI dalam melakukan kegiatan tanggap darurat bencana gempa 30 September 2009 terutama membantu BPBD kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman dalam manajemen Posko, membuka hotline 24 jam untuk masyarakat, menyalurkan bantuan kepada korban yang selamat, melakukan kaji cepat bersama dan memberikan saran-saran pada rapat-rapat klaster. n nasrul azwar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...