Dalam
rentang Januari-Februari 2019, dua kali Rapat Koordinasi Mitigasi dan Penanganan Bencana
Gempa dan Tsunami di Provinsi Sumatra Barat setingkat kementerian dan badan dilaksanakan di
ranah Minangkabau.
Berdasarkan data yang dirilis Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Meterorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG), 7 kabupaten dan kota yang berada di pesisir pantai di
Sumatera Barat memiliki potensi ancaman gempa-tsunami megathrust di Kepulauan Mentawai.
Dalam rentang tak sampai dua pekan, Januari-Februari itu, berturut-turut ranah bundo kanduang ini Sumatera
Barat dilanda lindu. Energi megathrust
Mentawai sudah mulai melesakkan tenaganya. Pembuangan energi raksasa itu pernah
terjadi pada tahun 2007 dengan kekuatan gempa M 6,4 dan M 7,7 pada 2010.
Pada Sabtu, 2 Februari 2019 lalu, Badan Meteorologi dan Klimatologi
Geofisika Padang Panjang mencatat terjadi gempa berkekuatan M 5,3, M 6,0, dan M 5,2 berturut-turut mengguncang Sumatera
Barat.
"Kalau belum dilepaskan maksimal M
9, maka sisa tenaga yang masih tersimpan berkurang menjadi M 8,8. Kini megathrust Mentawai masih menyimpan
energi M 8,8," kata Dr Danny Hilman Natawijaya, peneliti di Pusat
Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).di depan
kepala-kepala daerah beserta rombongan dari BNPB, BMKG, serta Gubernur dan
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Ketua DPRD, BPBD, jajaran pejabat disertai staf
dari pemda di Provinsi Sumatera Barat saat memberi paparan pada rakor di Aula
Gubernuran.
Selain megathrust Mentawai, ancaman lainnya juga ada yakni gempa darat di
sesar Sumatera di jalur Bukittinggi, Solok dan daerah lainnya. Begitu juga
dengan ancaman backthrust.
“Saat ini pemerintah harus fokus
menghadapi megathrust Mentawai karena
memiliki ancaman yang lebih besar. Kita tidak bisa menutup mata bawah salah
satu kelemahan adalah peringatan dini dan kesiapsiagaan mitigasi," tegasnya.
Bersumber hasil riset dan simulasi, rentang
waktu gelombang tsunami mencapai daratan pinggiran Kepulauan Mentawai berkisar
10-15 menit pascagempa besar dengan episentrum megathrust Mentawai. Wilayah
yang diterabas air besar itu ialah Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai
Selatan.
Gelombang besar itu terus menyesak dan mencapai
tepi Kota Padang, Pariaman, Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Agam, sekira 30-40
menit ke depan. Maka dengan rentang waktu yang minim dan kondisi lingkungan
Sumatera Barat saat ini, diperlukan pemahaman masyarakat bahwa menyelamatkan
diri menjadi faktor utama menghadapi ancaman ini.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati
menyampaikan ada 8 zona yang patut diwaspadai terkait masalah kegempaan.
“Mentawai adalah yang
pertama harus diwaspadai. M 8,8 itu setara dengan 32 kali gempa M 7. Gempa M 6 juga mempengaruhi
tetapi tidak sebesar M 7," kata Dwikorita Karnawati.
Bernardus Wisnu Widjaja, Deputi Bidang Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB gempa M 6 dan M 7 bisa menghabiskan energi segmen megatrust Mentawai sehingga gempa besar M 8,8 yang tersimpan tidak jadi keluar secara bersamaan.
“Energi di segmen megatrust Mentawai awalnya mencapai M 9,3 tetapi setelah terjadi gempa berturut-turut tenaganya menyusut menjadi M 8,8,” katanya.
Bernardus Wisnu Widjaja, Deputi Bidang Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB gempa M 6 dan M 7 bisa menghabiskan energi segmen megatrust Mentawai sehingga gempa besar M 8,8 yang tersimpan tidak jadi keluar secara bersamaan.
“Energi di segmen megatrust Mentawai awalnya mencapai M 9,3 tetapi setelah terjadi gempa berturut-turut tenaganya menyusut menjadi M 8,8,” katanya.
Sementara itu, dalam berbagai kesempatan, Gubernur
Sumatera Barat Irwan Prayitno mengimbau agar masyarakat tidak panik adanya megathrust Mentawai.
"Masyarakat jangan panik. Bencana
datangnya dari Tuhan. Kita tidak tahu kapan terjadi. Karena yang perlu
dipersiapkan menghadapi bencana adalah kesiapsiagaan. Jika masyarakat siap,
risiko bencana bisa dikurangi," kata Irwan Prayitno
Ia meminta agar bupati dan wali kota
berkesimbungan menyosialisasikan mitigasi kebencanaan di sekolah-sekolah
seperti mengeluarkan surat edaran serta menerbitkan buku-buku tentang
kebencanaan untuk para siswa. n Nasrul Azwar
Wyposażenie oferowane w cenie: do uzgodnienia.
BalasHapus