Minggu, 25 Oktober 2015

JANIS: LITTLE GIRL BLUE: Sisi Lain Janis Joplin Sebelum Kematiannya


Mungkin seluruh dunia tahu bahwa Janis Joplin meninggal dunia karena overdosis heroin di tahun 1970. Namun ada sesuatu yang mungkin Anda tak tahu dan baru terungkap ketika menonton film dokumenter berjudul Janis: Little Girl Blue.
Setahun sebelum kematiannya, Janis tak pernah memakai narkoba lagi. Ia berhenti dan bertahan selama lebih dari enam bulan.
Pria yang dicintainya, seorang pengembara budaya-tanding, telah meninggalkannya karena heroin.
Namun ketika ia meninggalkan obat-obatan di belakangnya, ia menciptakan musik terbaik sepanjang kariernya, musik yang diberkahi dan mengguncang jiwa (Get it While You Can, Me and Bobby McGee) yang dimasukkan ke dalam album “Pearl”, album yang diedarkan sesudah kematiannya.
Ketika proses rekaman hampir selesai, Janis ingin merayakan, dan ketika itulah ia kambuh, mengambil lagi jarum suntiknya di kamar hotelnya.
Sehari sesudah kematiannya, sepucuk telegram dari kekasihnya ditemukan di meja kamar: sang pacar ingin sekali kembali kepada Janis. Namun sang legenda ini tak pernah membaca pesan itu.
Intim dan Menyayat Hati
Panjangnya hanya 92 menit, tapi film itu demikian hidup, intim dan menyayat hati." Anda bisa merasa tergetar melihat film dokumenter yang subjeknya tidak Anda ketahui.
Namun ada sesuatu yang khusus dan terasa kaya serta kepuasan tersendiri melihat film dokumenter tentang seseorang yang Anda kenal baik dan di akhir film Anda merasa kenal dekat sekali orang itu dalam imajinasi Anda. Ia seperti terlahir kembali.
Janis: Little Girl Blue, disutradarai oleh Amy Berg (pembuat film dokumenter yang juga membuat West of Memphis dan Deliver Us From Evil), adalah jenis film seperti itu.
Panjangnya hanya 92 menit tetapi bisa menarik penontonnya ke dalam biografi yang ajaib, hidup, intim dan menyayat hati. Film ini memperlihatkan kesedihan -perasaan benci terhadap diri sendiri- yang membayangi Janis Joplin.
Di saat yang sama ia bisa begitu gembira dan salah satu hal yang diungkapkan oleh film itu, Janis yang dikenal sebagai seorang hippie yang cabul, membungkus dirinya dengan jaket kulit ular dan bicara dengan gaya 1960-an, merupakan sebuah kreasi yang palsu: sebuah samaran dari seorang perempuan yang canggih dan pandai bicara.
Mungkin inilah kenapa ia amat dekat dengan Dick Cavett, seorang pembawa acara bincang yang membuat penampilan Janis seperti sedang adu rayuan.
Amy Berg mewawancara Cavett, yang pura-pura malu ketika ditanya apakah ia dan Janis pernah tidur bersama, tapi jelas bahwa keduanya punya lebih dari apa yang bisa dilihat oleh budaya saat itu.
Potongan Hati
Dalam era ketiga kehidupan seorang bintang musik pop selalu dalam pajangan, seorang pembuat film dokumenter menggunakan cara-cara baru untuk masuk ke dalam bahan-bahan arsip yang normalnya dipakai untuk biografi dalam bentuk tulisan.
Film dokumenter Kurt Cobain baru-baru ini, Montage of Heck, merupakan sebuah upaya masuk ke dalam pikiran melalui buku catatan Cobain, gambar-gambarnya ketika muda dan rekaman video rumahan.
Amy, film dokumenter tentang Amy Winehouse menggunakan "harta karun" berupa rekaman video yang melampaui cangkang luar dan maskara tebal penyanyi itu, membuat Anda merasa melihat Amy Winehouse jauh dari apa yang Anda kenal.
Dalam Little Blue Girl, Berg membawa sesuatu yang tak bisa dibandingkan: ia menggunakan sejumlah besar foto-foto awal dan tulisan dari catatan harian Janis Joplin (dibacakan oleh musisi Cat Power) untuk mencipatakan potret intim Janis yang memiliki jiwa bebas yang tak taat aturan.
Tumbuh di kota pertanian di Texas di tahun 1950-an, Janis remaja diolok-olok lantaran tampangnya dan tak ada yang romantis tentang posisinya sebagai "orang buangan".
Ini membuatnya takut. Ada sebuah klip yang bagus sekali memperlihatkan Joplin, sebagai seorang musisi rock, kembali ke reuni sekolah dan ketika ia bicara kepada wartawan ia tak bisa melampaui rasa perih di hatinya.
Terpotong Tragis
Janis: Little Girl Blue menyatakan, seandainya Janis Joplin masih hidup, musiknya akan terus berjaya."
Pindah ke San Fransisco, Janis bergabung dengan band Big Brother and the Holding Company dan penampilan pertamanya adalah pada Monterey Pop Festival.
Inilah ketika sejumlah besar penonton pertama kali mengalami drama dari lenguhannya, berteriak dengan agung di atas panggung.
Janis: Little Girl Blue merupakan sebuah pengakuan dari kekuatan prima perempuan yang ia bawa ke dunia melalui rock 'n' roll. Dan bagian dari kekaguman film ini adalah penampilan konsernya yang tidak terlalu liar, lebih terkontrol dan ekspresif.
Kita melihat Janis yang perfeksionis di studio rekaman, berdebat dengan rekan satu bandnya tentang bagaimana membentuk lirik seperti lagu Summertime.
Berg mewawancara anggota Big Brother (termasuk Sam Andrew yang paling dekat dengan Janis, dan baru saja meninggal dunia awal tahun ini) dan ini menjadi pengakuan yang menggetarkan mengenai karya dan geliat tersembunyi yang terjadi dalam pembentukan 1960-an sebagai sebuah era.
Ketika Joplin berhenti dari band itu di tahun 1968, itu merupakan momen yang tepat baginya untuk pergi dan berkembang, tapi juga jadi membuatnya terombang ambing.
Hanya pada tahun 1970, dengan membuat album Pearl sebagai artis solo dan bekerja keras melawan ketergantungan pada heroin ia berhasil menemukan dirinya sendiri.
Little Girl Blue memperlihatkan jika Joplin masih hidup, musiknya akan terus berjaya.
Saya rasa itu benar, tapi sebagian dari melankoli dan mitologi tentang Janis Joplin dan kariernya yang terpotong secara tragis, terasa sudah komplet sekalipun sesungguhnya seakan seperti baru saja dimulai.
Janis Lyn Joplin (lahir di Port Arthur, 19 Januari 1943–meninggal di Los Angeles, 4 Oktober 1970 pada umur 27 tahun) adalah penyanyi sekaligus pencipta lagu dan penulis aransemen asal Port Arthur, Texas, Amerika Serikat.
Ia mencapai puncak kesuksesan pada akhir tahun 1960-an sebagai penyanyi solo setelah sebelumnya menjadi vokalis Big Brother and the Holding Company. Pada tahun 2004, majalah Rolling Stone menempatkannya di urutan ke-46 dalam daftar 100 Artis Terbesar Sepanjang Masa. Joplin meninggal dunia di Los Angeles akibat overdosis. Joplin memiliki suara mezzo-soprano.
Janis Joplin dilahirkan dari ibu bernama Dorothy East (1913-1998) dan ayah bernama Seth Joplin (1910-1987). Ayahnya adalah seorang insinyur di Texaco sementara ibunya adalah pegawai tata usaha di akademi bisnis.
Janis memiliki dua orang adik, Michael dan Laura. Kedua orang tuanya merasa Janis selalu minta lebih diperhatikan dibandingkan kedua adiknya. Ibu Joplin berkata, "Dia tidak bahagia kalau tidak [banyak diperhatikan]. Kalau cuma diperhatikan biasa-biasa saja tidak cukup."
Sewaktu remaja, ia berteman dengan kelompok berandalan. Salah seorang temannya memiliki album musisi blues Bessie Smith dan Leadbelly. Kedua artis blues tersebut nantinya menjadi inspirasi bagi Joplin untuk menjadi penyanyi. Joplin mulai bernyanyi di paduan suara lokal dan mulai mendengarkan penyanyi-penyanyi blues lain seperti Odetta dan Big Mama Thornton.
Di sekolah, ia senang melukis, dan mulai menyanyikan lagu berirama blues dan folk bersama teman-temannya. Ia hampir-hampir tidak mempunyai teman di Sekolah Menengah Atas Thomas Jefferson. Joplin pernah berkata, "Aku dulunya anak yang canggung. Aku senang membaca dan melukis. Aku tidak membenci orang berkulit hitam."
Sebagai seorang remaja, ia kelebihan berat badan dan dilahirkan dengan kulit yang sensitif. Teman-teman di SMA sering mempermainkannya dan memanggilnya dengan kata-kata yang tidak sopan.
Joplin lulus sekolah menengah atas pada tahun 1960, dan sempat kuliah musim panas di Lamar State College of Technology di Beaumont, Texas sebelum melanjutkan ke Universitas Texas di Austin tapi tidak sampai tamat. Pada tahun 1962, surat kabar kampus memuat cerita tentang Janis Joplin yang diberi judul She Dares To Be Different.
Awal Karier
Sebagai seorang pemberontak, idolanya adalah penyanyi blues wanita dan puisi yang ditulis oleh sastrawan era Beat Generation. Bulan Desember 1962, ketika berada di rumah seorang temannya, Janis Joplin merekam lagu pertama, "What Good Can Drinkin' Do" di sebuah pita kaset. Ia pindah dari Texas pada tahun 1963, dan tinggal di North Beach sebelum pindah ke Haight-Ashbury. Pada tahun 1964, Joplin dan gitaris Jorma Kaukonen (nantinya menjadi anggota Jefferson Airplane) merekam beberapa lagu blues standar. Keduanya ditemani Margareta Kaukonen yang memakai mesin ketik sebagai perkusi. Sesi rekaman tersebut menghasilkan 6 buah lagu: "Typewriter Talk," "Trouble In Mind," "Kansas City Blues," "Hesitation Blues," "Nobody Knows You When You're Down And Out," "Daddy, Daddy, Daddy", dan "Long Black Train Blues". Keenam lagu tersebut nantinya dirilis sebagai album bootleg, The Typewriter Tape.
Sejak sekitar tahun 1964, kegemarannya terhadap obat-obat terlarang semakin menjadi dan diketahui sebagai pengguna heroin. Sepanjang kariernya, ia dikenal sebagai peminum berat. Minuman kegemarannya adalah Southern Comfort.

BIO
Janis Joplin I Penyanyi
Nama Lengkap: Janis Lyn Joplin adalah penyanyi sekaligus pencipta lagu dan penulis aransemen asal Port Arthur, Texas, Amerika Serikat.
Lahir: 19 Januari 1943, Port Arthur, Texas, Amerika
Meninggal: 4 Oktober 1970, Hollywood, Los Angeles, California, Amerika
Saudara kandung: Laura Joplin, Michael Joplin

Lagu
Farewell Song
Live at Winterland '68
Summertime
In Concert
Maybe
I Got Dem Ol' Kozmic Blues Again Mama!
Down on Me
In Concert
Work Me, Lord
I Got Dem Ol' Kozmic Blues Again Mama!
Bo Diddley
Silver Threads and Golden Needles
Trouble in Mind
The Early Years, 1963-1965 (Remastered)
Bye, Bye Baby
In Concert
Raise Your Hand
The Woodstock Experience
Piece of My Heart
In Concert
What Good Can Drinkin' Do
Walk Right In
I Need a Man to Love
Live at Winterland '68
Turtle Blues
The Early Years, 1963-1965 (Remastered)
Women Is Losers
Buried Alive In The Blue
Pearl
Flower in the Sun
In Concert
Hesitation Blues
The Early Years, 1963-1965 (Remastered)
One Night Stand
Janis Joplin - The Collection
Coo Coo
All Is Loneliness
In Concert
Black Mountain Blues
See See Rider (From the Beginning)
Son of a Preacher Man
Oh, Sweet Mary
Light Is Faster Than Sound
Live at Winterland '68
Medley: Amazing Grace / Hi Heel Sneakers
I Can't Turn You Loose
The Woodstock Experience
San Francisco Bay Blues
See See Rider (From the Beginning)
Time
Mary Jane
Road Block
In Concert

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...