Jumat, 06 Februari 2015

“Aku Diponegoro, Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh Hingga Kini”

mantagibaru.com—Ingatan bangsa harus selalu dijaga. Ini merupakan kekuatan dan karakter bangsa. Agat tak hilang, berbagai kegitan yang bisa membuka ingatan dan memori anak bangsa adalah salah satunya dengan pameran dan iven-iven. Inilah yang dilakukan Kemdikbud.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, ditandai dengan pemukulan gong, meresmikan pembukaan pameran lukisan “Aku Diponegoro, Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh Hingga Kini”. Peresmian pembukaan pameran dilakukan di Galeri Nasional (Galnas), Jakarta, yang juga merupakan tempat kamis (05/02/2015).

“Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim pameran secara resmi dinyatakan dibuka untuk umum,” ujar Mendikbud. Pemeran ini akan dilangsungkan selama satu bulan, mulai dari 6 Februari s.d. 8 Maret 2015, pukul 10.00 s.d. 19.00 WIB, gratis untuk umum.
Mendikbud mengatakan, melalui pameran ini seluruh masyarakat dapat menyaksikan dan membangkitkan kembali kesadaran. Semangat dan peran dari Pangeran Diponegoro juga terlihat dari pameran ini. Mendikbud berharap dengan adanya pameran ini, sekolah-sekolah, dan para pendidik berkenan mengajak para peserta didik. “Para keluarga pun dapat menghabiskan akhir pekannya di acara pameran ini,” kata Mendikbud.
Mendikbud berharap pameran tersebut menginspirasi lebih banyak lagi pelukis-pelukis Indonesia menjadi pelukis hebat, sehingga karya-karya mereka bukan saja di apresiasi di negeri sendiri, tetapi juga dunia, seperti Raden Saleh dahulu. “Karya dari Raden Saleh bukan saja menyentuh kita di Indonesia, tetapi juga memiliki peran di dunia, khususnya di Eropa,” ujar Mendikbud.
Mendikbud menyampaikan apresiasi kepada semua pihak dan penyelenggara yang dikoordinasikan oleh Goethe Institute Indonesia bekerja sama dengan Galeri Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia. Selain itu juga turut menyukseskan acara pameran ini Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Erasmus Huis, Djarum Foundation, Yayasan Taut Seni, Galeri Foto Jurnalistik Antara, dan Universitas Paramadina.
“Saya tahu acara ini persiapannya bukan saja di Indonesia, tetapi juga berbagai tempat di Eropa. Mudah-mudahan ini menjadi acara bersejarah,” tutur Mendikbud.

Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Marijan, Kepala Galeri Nasional Tubagus Andre Sukmana, Heinrich Bloemeke dari Goethe Institute, H. Hutter dari Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, Wounter Plomp dari Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia. Hadir juga Director  Erasmus huis Ton Van Zeeland, para kurator Bapak Jim Supangkat, Warner Kraus, dan Peter Carey, serta para seniman lukis dari Indonesia dan Eropa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...