mantagibaru.com—Ingatan bangsa harus selalu dijaga. Ini merupakan
kekuatan dan karakter bangsa. Agat tak hilang, berbagai kegitan yang bisa
membuka ingatan dan memori anak bangsa adalah salah satunya dengan pameran dan
iven-iven. Inilah yang dilakukan Kemdikbud.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies
Baswedan, ditandai dengan pemukulan gong, meresmikan pembukaan pameran lukisan
“Aku Diponegoro, Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh Hingga
Kini”. Peresmian pembukaan pameran dilakukan di Galeri Nasional (Galnas),
Jakarta, yang juga merupakan tempat kamis (05/02/2015).
“Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirahim pameran secara
resmi dinyatakan dibuka untuk umum,” ujar Mendikbud. Pemeran ini akan
dilangsungkan selama satu bulan, mulai dari 6 Februari s.d. 8 Maret 2015, pukul
10.00 s.d. 19.00 WIB, gratis untuk umum.
Mendikbud mengatakan, melalui pameran ini seluruh masyarakat
dapat menyaksikan dan membangkitkan kembali kesadaran. Semangat dan peran dari
Pangeran Diponegoro juga terlihat dari pameran ini. Mendikbud berharap dengan
adanya pameran ini, sekolah-sekolah, dan para pendidik berkenan mengajak para
peserta didik. “Para keluarga pun dapat menghabiskan akhir pekannya di acara
pameran ini,” kata Mendikbud.
Mendikbud berharap pameran tersebut menginspirasi lebih
banyak lagi pelukis-pelukis Indonesia menjadi pelukis hebat, sehingga
karya-karya mereka bukan saja di apresiasi di negeri sendiri, tetapi juga
dunia, seperti Raden Saleh dahulu. “Karya dari Raden Saleh bukan saja menyentuh
kita di Indonesia, tetapi juga memiliki peran di dunia, khususnya di Eropa,”
ujar Mendikbud.
Mendikbud menyampaikan apresiasi kepada semua pihak dan
penyelenggara yang dikoordinasikan oleh Goethe Institute Indonesia bekerja sama
dengan Galeri Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kedutaan Besar
Jerman untuk Indonesia. Selain itu juga turut menyukseskan acara pameran ini
Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Erasmus Huis, Djarum Foundation, Yayasan Taut
Seni, Galeri Foto Jurnalistik Antara, dan Universitas Paramadina.
“Saya tahu acara ini persiapannya bukan saja di Indonesia,
tetapi juga berbagai tempat di Eropa. Mudah-mudahan ini menjadi acara
bersejarah,” tutur Mendikbud.
Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut Direktur Jenderal
Kebudayaan Kacung Marijan, Kepala Galeri Nasional Tubagus Andre Sukmana,
Heinrich Bloemeke dari Goethe Institute, H. Hutter dari Kedutaan Besar Jerman
untuk Indonesia, Wounter Plomp dari Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia.
Hadir juga Director Erasmus huis Ton Van
Zeeland, para kurator Bapak Jim Supangkat, Warner Kraus, dan Peter Carey, serta
para seniman lukis dari Indonesia dan Eropa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar