OLEH al Malik
Idiom Minangkabau nasib rang sumando sarupo abu di ateh tungku
cukup relevan dianalogikan dengan keberadaan para pejabat publik di dalam era otonomi daerah. Pejabat publik diibaratkan
“urang sumando” yang masuk ke dalam kelompok elit dalam pemerintahan. Sebagai
“urang sumando” sebelumnya tentu saja mesti mendapatkan legitimasi dan “penguasa
rumah”, yang notabene merupakan kepala daerah. Sebagai “urang datang” seorang “sumando” haruslah pintar-pintar menempatkan
diri dan pandai membaca situasi yang berkembang.
Rapuhnya eksistensi seorang
pejabat publik dalam tatanan birokrasi pemerintahan daerah dewasa ini,
merupakan dampak dari lemahnya regulasi bidang kepegawaian daerah. Selain itu, belum
jelas pula sistem penjenjangan karier bagi seorang pejabat publik.