12 Maret 1933-25 Oktober 2008 |
Rabu, 30 April 2014
PENGANTAR Tentang Ruang Kamardi Rais Datuk Panjang Simulie
Membangun Pendidikan Karakter yang Berkualitas
OLEH
H. Mas’oed Abidin
Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. (UUD-45). “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mempunyai kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”, dan
"Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab, serta berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa”. (UU No. 20 th 2003, Sistem Pendidikan Nasional).
Estetika Seni Posmodern di Indonesia
OLEH Yusriwal
Peneliti di Fakultas Sastra Unand
Postmodernisme sering disalahpahami sebagai penolakan terhadap modernitas, dan kerap diidentikkan dengan khaos, ketidakteraturan, kesemana-menaan[1].
Posmodernisme
muncul sebagai antitesis terhadap kebekuan modernisme, bukan antitesis terhadap
modernisme. Sementara sebagian kalangan berangggapan, kemunculan posmodernisme
adalah harapan baru bagi masa depan dunia karena dengan posmodern keberagaman
akan tampil sebagai sebuah nilai unggul dalam kehidupan manusia. Dengan begitu
tidak akan ada lagi klaim sesuatu atas sesuatu karena kebenaran hidup adalah
milik bersama dan setiap orang berhak mengucapkan serta menjalankan kebenaran
itu menurut keyakinan dan caranya
sendiri.
Senin, 28 April 2014
Doa dari Taeh Baruah untuk Chairil Anwar
OLEH
Nasrul Azwar
Rumah bako (orang tua laki-laki Chairil Anwar) |
Malam
hening. Gemericik hujan gerimis melembabkan tanah nagari kecil itu, yang
jaraknya lebih kurang 8 km dari pusat Kota Payakumbuh atau 150 km dari Kota
Padang.
Gerimis
tak juga reda, namun puluhan majelis taqlim anak nagari Taeh Baruah, Kecamatan
Payakumbuah, Kabupaten Limapuluhkota, dengan khusuk melantunkan doa-doa dan
ayat Yasin untuk alharmum Chairil Anwar, sastrawan besar Indonesia, yang
orangtuanya berasal dari nagari itu, pada Sabtu (28/5/2005).
Minggu, 27 April 2014
Tentang Novel “Pulang” dan Kontekstualisasi Fakta Historisnya
OLEH Budiawan
Dosen
tidak tetap di Jurusan Sejarah, FIB UGM
Diskusi buku Pulang |
Saya ingin melakukan kontekstualisasi
fakta historis yang terkandung di dalam novel ini, yakni perihal para eksil
politik Indonesia sesudah Peristiwa 30 September 1965 terjadi. Kontekstualisasi
ini mungkin bermanfaat untuk memperkaya wawasan sejarah, yang di dalam novel
ini menyisakan sejumlah celah. Sebuah novel, bahkan novel sejarah sekalipun,
memang tidak berpretensi untuk menuturkan kisah sejarah itu sendiri.
Sebelum melakukan kontekstualisasi itu,
saya merasa perlu memaparkan ringkasan isi novel ini. Sebab, saya tidak boleh
berasumsi bahwa semua yang hadir dalam forum ini sudah membaca novel ini.
Chairil Anwar Mendapat Gadis
OLEH Iwan Satyanegara Kamah-Jakarta
Siapa sebenarnya Chairil Anwar? Penyair
atau peramal? Hanya sedikit yang melekatkan predikat cenayang pada si ‘binatang
jalang’ itu, termasuk saya. Beberapa karyanya, tergores susunan kata yang
menggambarkan kenyataan dari isi hatinya yang ia inginkan. Dan itu banyak
terwujud tanpa ia saksikan.
“Di Karet, di Karet sampai juga/deru
angin”, adalah nyata contoh sebaris bait karyanya tahun 1949 yang sangat
prediktif. Dan memang, jasad Chairil dibenamkan di tanah perkuburan Karet,
Jakarta di tahun yang sama, sebagai rumah terakhirnya.
Kepekatan Minangkabau dalam Puisi Chairil Anwar
OLEH
Yusriwal
Peneliti di Fakultas Sastra Unand
Di pusara Chairil Anwar |
Indonesia telah kehilangan seorang pujangga
dengan meninggalnya Chairil Anwar pada 28 April 1949. Dia meninggal di sebuah
rumah sakit di Jakarta karena penyakit paru-paru dan radang usus. Jenazahnya
dimakamkan di pekuburan Karet, Jakarta.
Chairil Anwar dilahirkan di Medan 26 Juli
1922 dari pasangan Tulus dan Saleha, yang berasal dari Minangkabau. Secara
geneologis, Chairil Anwar adalah orang Minangkabau. Lalu bagaimana secara budaya?
CHAIRIL ANWAR: Hidup hanya Menunda Kekalahan
OLEH
Yusriwal
Peneliti di Fakultas Sastra Unand
Lima puluh empat tahun yang lalu,
tepatnya 28 April 1949, dunia kesusastraan Indonesia kehilangan seorang maestro
sastra: meninggalnya penyair besar Chairil Anwar. Ia mati muda, dalam usia 27
tahun. Namanya tidak terkubur, walaupun tulang belulangnya mungkin sudah
hancur. Siapa pun yang belajar kesusastraan Indonesia, mau atau tidak, pasti
akan berhubungan dengan Chairil Anwar dan karya-karyanya. Mengapa?
Sabtu, 26 April 2014
Siapa yang Peduli dengan Nasib Petani Kita
OLEH Moehar Daniel
Direktur
Pemberdayaan Petani Yayasan AFTA
Sering kita baca dan sering kita dengar dan bahkan
juga sering kita lihat, petani menerima penghargaan. Petani sering diusung ke Istana
Negara untuk menerima hadiah, menerima piagam penghargaan ataupun menerima
sertifikat. Setiap tahun di Agustus, saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan
Republik, sangat banyak lapisan masyarakat yang menerima segala macam
penghargaan.
Rabu, 23 April 2014
KERADJINAN AMAI SETIA: “Perlawanan” Kaum Perempuan Pribumi
OLEH Fitriyanti
Keradjinan Amai Setia (KAS) merupakan organisasi
perempuan pertama yang berdiri di
Kotogadang, Bukittinggi, Minangkabau, Sumatera Barat. Tujuan utama
pendirian KAS adalah untuk kemajuan
perempuan dan berupaya melestarikan serta mengembangkan berbagai keahlian
kerajinan tangan. Terbentuknya organisasi perempuan KAS disebabkan kaum
perempuan belum mendapat kesempatan menempuh pendidikan formal dan nonformal,
karena pada masa itu pendidikan lebih diutamakan untuk kaum laki-laki.
Minggu, 20 April 2014
CATATAN PANGGUNG PUBLIK SUMATERA III: Saatnya Ruang (Panggung) dan Waktu untuk Publik
OLEH
Nasrul Azwar
Pembukaan PPS III (Dok Sakata) |
Situs Pusat Dokumentasi dan Informasi
Minangkabau (PDIKM) Padangpanjang seperti bergerak. Sejak siang hingga malam,
kawasan Taman Mini Minangkabau itu, seolah diberi napas baru. Napas itu bernama
seni pertunjukan.
Lokasi ini merupakan satu simpul dari tujuh
titik yang dijadikan ruang publik untuk berkesenian dalam iven Panggung Publik
Sumetera (PPS) III yang digelar 27-29 Maret 2014 di Kota Serambi Mekkah Padang
Panjang.
ARB, Capres yang Dihantui Kasus Buruk Lumpur Lapindo
Calon Presiden dari Partai Golkar
Aburizal Bakrie (Ical) adalah salah satu capres yang punya rekam jejak kurang
baik.
Hal itu dikemukakan pengamat politik
dari Indonesian Public Institute, Karyono Wibowo dalam diskusi bertema
‘Nasionalisme di Tengah Krisis Kepemimpinan’ di Galeri Kafe, Taman Ismail
Marzuki, Jakarta, kemarin.
Daftar Cukong Jokowi Sang Capres Boneka
OLEH Ronin Samurai
Pemungutan suara sebagai salah satu
tahapan Pemilu baru usai, PDIP yang menggunakan Joko Widodo untuk mendulang
suara terpaksa menelan pil pahit karena perolehan suara versi perhitungan cepat
(quick count) hanya meraih suara sekitar 19% atau jauh di bawah target > 30%
suara.
Perolehan suara PDIP ini sangat mungkin
membuyarkan harapan pencapresan Jokowi untuk ditetapkan. Kekecewaan terbesar
dialami para cukong atau mafia konglomerat cina, pendukung utama pendanaan dan
segala sumber daya untuk pemenangan Jokowi.
Prabowo Gagal Menjaga Timtim Bagaimana Mau Jadi Presiden?
OLEH Esther Wijayanti
“Kami melihat pembunuhan orang-orang yang
sudah menyerah, bahkan perempuan dan anak-anak, bahkan yang terkecil.. Wanita
hamil tidak disisakan: mereka dipotong. Mereka mengangkat kaki anak-anak lalu
membanting kepalanya ke batu. [Barbedo de Magalhaes, East Timor: Land of Hope].
Keputusan mantan Presiden Habibie melepas
Timor Timur, bukanlah keputusan yang datang mak blug dari langit. Namun
didasari oleh situasi di Timor Timur yang tidak dapat diredam oleh para petugas
penjaga keamanan di Timor Timur itu sendiri. Tidak dapat dinegosiasikan, tidak
dapat dikondusifkan, tidak dapat dikuasai. Akhirnya Timor Timur merdeka.
ABDUL MUIS: Kemampuan Bahasa Belandanya Melebihi Orang Belanda
Abdul Muis |
Abdul Muis lahir pada tanggal 3 Juni 1883
di Bukittinggi, Sumatra Barat. Ia adalah putra Datuk Tumenggung Lareh, Sungai
Puar. Seperti halnya orang Minangkabau, Abdul Muis juga memiliki jiwa petualang
yang tinggi. Sejak masih remaja, ia sudah berani meninggalkan kampung
halamannya, merantau ke Pulau Jawa. Bahkan, masa tuanya pun dihabiskannya di
perantauan.
Sastrawan yang sekaligus juga pejuang dan
wartawan ini meninggal dunia di Bandung pada tanggal 17 Juni 1959 dalam usia 76
tahun. Jenazahnya dimakamkan di Taman Pahlawan Cikutra, Bandung. Ia
meninggalkan 2 orang istri dan 13 orang anak.
Abdul Muis lulusan Sekolah Eropa Rendah
(Eur. Lagere School atau yang sering disingkat ELS). Ia pernah belajar di
Stovia selama tiga setengah tahun (1900--1902). Namun, karena sakit, ia keluar dan sekolah kedokteran tersebut. Pada
tahun 1917 ia pergi ke negeri Belanda
untuk menambah pengetahuannya.
Muhammad Alwi Dahlan: Orang Minang Peraih Doktor Ilmu Komunikasi Pertama Indonesai
Muhammad Alwi Dahlan |
Muhammad Alwi Dahlan atau dikenal dengan
Alwi Dahkan tercatat sebagai doktor ilmu komunikasi pertama Indonesia lulusan
Amerika Serikat tahun 1967, tepatnya dari Illionis University, Urbana dengan
tesis "Anonymous Disclosure of Government Information as a Form of
Political Communication". Pergi sekolah ke negeri Paman Sam tahun 1958
saat sedang kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI)
berdasarkan beasiswa foreign sudent leadership project di Minnesota, Alwi
Dahlan sebelumnya berhasil meraih gelar B.A dari American University,
Washington DC tahun 1961.
Gelar B.A. ini menurut Surat Keputusan
Lihat Daftar Menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ketika itu setara dengan
S-1. Di Washington, untuk membiayai kuliah pria kelahiran Padang, Sumatera
Barat 15 Mei 1933 ini bekerja sebagai penjaga malam di Kedutaan Besar RI.
Sebelum meraih gelar doktor, keponakan sutradara film terkemuka Sutradara Usmar
Ismail ini melanjutkan pendidikan ke Stanford University, di California untuk
meraih gelar Master of Arts (M.A.) bidang ilmu komunikasi massa tahun 1962.
Sabtu, 19 April 2014
Koalisi, Kolusi dan Kepentingan Rakyat
OLEH
Israr Iskandar
Pengajar
FIB Unand
Belakangan ini gonjang-ganjing politik
terfokus pada masalah prospek koalisi pemerintahan yang dipimpin Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden sendiri sudah mengingatkan dan
memberikan sinyal akan mengevaluasi keberadaan beberapa partai peserta koalisi,
khususnya Partai Golkar dan PKS. Kedua partai ini dianggap mengingkari
butir-butir konsensus koalisi yang dulu mereka teken dan sepakati dengan SBY.
Reaksi keras SBY atas Golkar dan PKS tentu
saja tak terlepas dari sikap kedua parpol yang mengusulkan hak angket pajak
beberapa waktu lalu. Meskipun usulan itu kandas, tapi tampaknya SBY tetap geram
dengan “inkosistensi” kedua parpol. SBY dan Demokrat sedikit diuntungkan, karena Gerindra yang selama ini dikenal
kritis pada pemerintah justru menolak usulan angket.
Minangkabau Merayakan Globalisasi
OLEH Nasrul
Azwar
Perbincangan yang berkaitan
dengan masyarakat dan kebudayaan Minangkabau—katakanlah itu seni tradisi
Minangkabau—kerap berarti berbicara mengenai tatanan masyarakat dengan struktur
sosial, nilai-nilai, norma tradisional
yang sebagian masyarakat masih membayangkan sesuatu yang ideal dan asli. Tatanan
masyarakat yang dimaksud adalah masyarakat dengan sistem kekerabatan
matrilineal dan bahkan dalam batas tertentu, sistem politik matriarki,
sedangkan norma-norma dan nilai-nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai dan
norma-norma yang terkandung dalam berbagai bentuk ekspresi kabahasaan seperti
pepatah petitih, pantun, dan cerita lisan berupa kaba (Faruk dalam Minangkabau
di Persimpangan Generasi: 2007).
Melacak Asal Dongeng
OLEH Maya Lestari Gf
Penulis
Dongeng selalu memiliki tempat di berbagai kebudayaan.
Dari Asia hingga Eropa, dari kumpulan kecil keluarga Suku Inuit di Kutub Utara
hingga kota-kota metropolitan dunia, dongeng selalu hadir, terutama di tengah
kanak-kanak. Dongeng sejak dahulu telah dianggap sebagai media yang baik untuk
mengajarkan nilai-nilai positif. Kisah-kisah kebaikan, kepahlawanan, kejujuran
selalu mewarnai hampir setiap dongeng di dunia. Di Indonesia kita mengenal
kisah Bawang Putih dan Bawang Merah yang mirip dengan kisah Cinderella di
Perancis, Ashputtel di Jerman, Katie Woodencloak di Norwegia, dan Little
Saddleslut di Yunani. Di berbagai kebudayaan lain juga dikenal dongeng semisal
Pangeran Katak, yang mengisahkan pangeran yang dikutuk jadi katak, lalu
berbalik jadi pangeran kembali setelah dicium seorang putri.
Selasa, 08 April 2014
Bahaya Laten Investasi Politik
OLEH Nasrul Azwar
pemilu.okezone.com |
Pemilihan umum untuk anggota calon legislatif dan DPD akan dilangsungkan
9 April 2014. Ini pesta politik tercatat penting dalam sejarah bangsa ini.
Selain penting, dana yang digelontorkan cukup besar. Diperkirakan, uang yang dikucurkan
para calon mencapai Rp115 triliun. Ada sekitar 200 ribu calon di seluruh Indonesia
yang memperebutkan 19.699 kursi di 2.471 daerah pemilihan.
Kamis, 03 April 2014
Kondisi Pariwisata Sumbar Setelah “G 30 S”
OLEH DR Abdullah Rudolf Smit CTM CHt-IBH
Praktisi
dan Konsultan Pariwisata dan menetap di Sumatra Barat sejak 2002
Bila pertanyaan ini
diajukan kepada para praktisi pariwisata di Kota
Padang saat ini, maka jawaban yang akan diberikan pasti bernada negatif.
Sudah tentu yang dimaksud dengan praktisi pariwisata di sini
bukanlah pemilik hotel bintang empat satu-satunya yang masih berdiri setelah G30S
(Gempa 30 September 2009), tetapi pengelola biro
perjalanan wisata, pendukung pariwisata seperti toko cenderamata, kedai/lapau,
rumah makan/restoran, angkutan taksi, armada transportasi, dan lain-lain.
Rabu, 02 April 2014
Tan Malaka: Sebuah Opera tentang Ketidakhadiran
OLEH Devy
Kurnia Alamsyah
Sutradara “Selopanggung” dan nominator Festival
Film Dokumenter (FFD) 2010
Wajah kebingungan
terpancar pada sebagian besar penonton yang melenggang keluar dari ruang
pertunjukan Teater Salihara Oktober tahun lalu. Ragam pertanyaan sepertinya
membuat beberapa hadirin kebingungan. Pertanyaan yang muncul dari keraguan dan
ketidaktahuan.
“Opera apa ini? Sungguh, tak mengerti. Tidak ada
ceritanya.”
“Judulnya Opera Tan
Malaka, tapi dimana Tan Malaka-nya?”
“Goenawan Mohammad (GM) yang terlalu pintar atau aku yang
terlalu bodoh?”
“Oh, jadi itu yang Tan Malaka itu? Dia komunis ya? Atheis
dong!”
Mambangkik Batang Tarandam Perkeretaapian Sumatera Barat
OLEH Willson Gustiawan
Dosen
Politeknik Negeri Universitas Andalas Padang dan Pecinta Kereta Api
Suara tut…tut…tut,
sinyal nyala, serangkaian kereta siap masuk stasiun. Setelah melewati
ampang-ampang perlintasan sebidang. Lokomotif bergerak di rel bergigi, melambat
untuk beristirahat sejenak. Lalu siap melanjutkan perjalanan melewati kawasan
berpemandangan elok di Sumatera Barat.
Kereta api Sumatera
Barat, pada masa jayanya melayani penumpang dan barang di berbagai rute. Kereta
api melayani relasi Payakumbuh sampai Padang, Sawahlunto sampai Teluk Bayur
Padang. Ujung rel di Sungai Limau dan Limbanang juga pernah dilewati. Bahkan
jalur sampai ke Pekanbaru melalui Muaro. Total, jalur kereta api di Sumatera
Barat mencapai 240 km.
Filsafat Randang
OLEH Empi
Muslion
Alumnus Universitas Lumiere Lyon 2 dan ENTPE Lyon
Perancis
Pada 7 September
2011 lalu, CNN melansir sebuah survei tentang
daftar kuliner dunia yang masuk kategori terlezat di dunia (World's 50 most delicious foods). Survei CNN yang diikuti lebih dari 35.000 orang dari
seluruh dunia melalui situs jejaring Facebook
menobatkan randang (rendang) sebagai makanan paling lezat di
muka bumi. Jagad kuliner Indonesia dan Ranah Minangkabau khususnya pantas
berbangga hati.
Selama ini kuliner
merupakan salah satu senjata efektif untuk meningkatkan brain dan promosi bagi sebuah negara.
Sebut saja kreativitas racikan tangan dari berbagai negara yang sudah familiar di tengah masyarakat kita, seperti masakan dan minuman anggur
dari Prancis, Pizza dari Italia, ice cream
dari Amerika, kebab
dari Turki, sushi
dari Jepang, roti
cane
dari India, dan kuliner negara lainnya yang menyatu
dengan simbol negara asalnya. Bukan hanya makanannya, bahkan budaya sajian
kulinernya pun sudah masuk dan menukar
ranah tradisi budaya tradisional kita, seperti acara
jamuan makan ala Prancis atau yang dikenal dengan hidangan Prancis.
PDRI, Inisiatif Lokal, dan Kita yang Gagap
OLEH Lukman
Hakiem
Sekretaris
Panitia Satu Abad Mr Sjafruddin Prawiranegara (1911-2011)
Agresi militer Belanda ke Ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta pada 19 Desember 1948 yang nyaris
mengakhiri riwayat Republik Indonesia—karena
praktis telah menyebabkan pemerintahan tidak lagi
berfungsi—dan pembentukan Pemerintah
Darurat Republik Indonesia (PDRI) oleh Menteri Kemakmuran Mr Sjafruddin
Prawiranegara di Sumatera Barat (dulu termasuk provinsi Sumatera
Tengah) adalah dua peristiwa yang unik dalam sejarah
Republik Indonesia.
Sungguh pengalaman sangat
pahit dan memalukan, ibukota dan para pemimpin sebuah negara jatuh dan ditawan pada hari pertama serangan tentara Belanda.
Membangun Kebudayaan Maritim
OLEH Indra J Piliang
Ketua
Dewan Pendiri Nangkodo Baha Institute
Indra J Piliang |
Dalam rangka mengisi waktu luang ketika
menghadiri acara Partai Golkar di Kota Pariaman dan Kabupaten Padang Pariaman,
saya berkesempatan memancing di pantai Piaman Laweh. Atas jasa baik Pak Akhir,
mantan Kepala Sekolah Usaha Perikanan Menengah Negeri (SUPMN) Pariaman, saya
dan sejumlah teman berlayar ke lautan biru.
Semula, kami merencanakan untuk
memancing pada malam hari. Tetapi, kondisi muara sungai Batang Naras sedang
pasang elang (tidak tinggi), maka kapal tidak bisa melaut. Terpaksa kami
menunggu pagi hari, lalu berangkat pada 19 Juli 2011.
Butir-butir Implementasi ABS-SBK dan Penjelasannya
OLEH Puti
Reno Raudha Thaib
Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat
A. Bidang sosial
a) Sistem
kekerabatan (individu, keluarga batih, keluarga kaum)
b) Sistem kemasyarakatan (suku,
nagari, kelarasan)
c) Lembaga/institusi/organisasi.
d) Norma-norma dan sistem
e) Sistem hubungan – interaksi
sosial
f) Hak dan kewajiban.
Selasa, 01 April 2014
Penyair Salon dan Politikus Salon
OLEH Deddy Arsya
Pengarang
WS. Rendra, penyair yang terkenal itu, di
tahun 1980an, pernah memperkenalkan sebuah istilah yang kemudian juga terkenal:
‘penyair salon’. Mereka, tulis Rendra dalam sebuah sajak, adalah penyair yang asyik-masyuk
“bersajak tentang anggur dan rembulan” sementara melupakan realitas sosial yang
buruk tempat di mana mereka berpijak. Penyair yang sibuk bersolek diri dengan
keindahan kata-kata, tetapi tidak mau terlibat dalam kenyataan pahit dari
masyarakatnya. Ketika itu, Orde Baru memang sedang makmur akibat ‘boom’ minyak.
Pembangunanisme dirayakan, tetapi bersifat berat sebelah. Di tengah kemajuan
ekonomi rezim, kepincangan sosial merebak. Rendra berbicara dalam sajaknya pada
konteks ini.
Estetika dalam Perspektif Budaya Minangkabau
OLEH
Yusriwal
Peneliti
di Fakultas Sastra Unand
Ukiran pandai sikek di rumah gadang |
Masalah estetika cukup rumit karena bidang
ini bukan hanya sebatas seni dan filsafat. Untuk memahami estetika,
beberapa hal perlu diperhatikan: 1) apresiasi terhadap seni mencakup pengamatan
(mendengarkan, membaca, dan lain-lain) pada situasi dan modus yang berbeda
sehingga seseorang dapat menikmati dan meresapi segala sesuatu yang terpendam
dalam karya tersebut. Apresiasi sering melibatkan berbagai kalangan seperti
dosen, pencinta seni, serta melalui berbagai cara seperti peragaan, percakapan
formal, dan bahkan dengan mengulangi secara diam-diam; 2) kritik terhadap karya
seni terdiri atas kata-kata, yaitu kata-kata tentang karya seni dan dirancang
untuk lebih memahami dan mengapresiasi karya seni (gaya atau periodenya) dengan
cermat.
Langganan:
Postingan (Atom)
Kristenisasi di Ranah Minang
Foto: Kompasiana Pemeluk Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...
-
Saldi isra Saldi Isra, SH, MPA, anak muda yang energik. Dosen pascasarjana program studi hukum Universitas Andalas, Padang, adalah ahli huku...
-
Foto: Kompasiana Pemeluk Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...
-
Ombak memecah kecil-kecil di bibir pantai. Desau angin pagi terasa mencubit kulit, agak dingin. Ketika salat Subuh baru saja selesai ditunai...