Sabtu, 29 Maret 2014

Penjabaran dan Pengamalan Adat Basandi Syara’ Syara’ Basandi Kitabullah

OLEH Puti Reno Raudha Thaib
Ketua Umum Bundo Kanduang Sumatera Barat

Puti Reno Raudha Thaib
Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah sebagai pedoman hidup masyarakat Minangkabau, sepanjang sejarahnya tidak pernah digugat oleh masyarakat bahkan sangat diperlukan dalam menghadapi perubahan sosial yang begitu cepat dan kompleks di era globalisasi. Sejauh mana nilai-nilai Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah itu telah diamalkan oleh individu dan masyarakat Minangkabau pada hari ini, diperlukan indikator dari pengamalannya. Oleh karena itu perlu penjabaran untuk memperjelas nilai-nilai yang terkandung dalam Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah tersebut.

Bundo Kanduang propinsi Sumatera Barat telah memberanikan diri membentuk sebuah tim yang terdiri dari: para ahli, tokoh adat, budayawan, untuk menyusun buku tentang :”Butir-butir Implementasi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” dilengkapi dengan penjelasannya dalam sikap dan tingkah laku. Buku tersebut diterbitkan oleh Bundo Kanduang Sumbar pada tahun 2006. 
Pengertian dan Batasan
  1. Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah (ABS-SBK) mengandung tiga unsur terpenting; Adat, Syara’ dan Kitabullah. Yang dimaksud dengan adat adalah segala bentuk dan sistim yang mengatur perilaku dan tatanan kehidupan yang dicita-citakan atau yang ingin dicapai seluruh masyarakat
  2. Minangkabau. Syara’ dimaksudkan adalah substansi ajaran Islam termasuk  hukum-hukumnya. Sedangkan kitabullah adalah Al Qurannul Karim, kitab suci yang diturunkan Allah swt kepada Nabi Muhammad saw.
  3. Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah adalah pedoman dasar kehidupan masyarakat Minangkabau dan hanya ditujukan kepada masyarakat yang menganut adat dan budaya Minangkabau.
  4. Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah merupakan kesepakatan masyarakat Minangkabau sejak lama tanpa memperbincangkannya lagi tentang bila, di mana dan bagaimana Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah tersebut terjadi.
  5. Yang dimaksud dengan butir-butir implementasi Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah dan penjelasannya adalah  point-point Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah yang harus dilaksanakan dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat Minangkabau dan menjadi prilaku dalam amal perbuatannya.
  6. Rumusan 45 butir Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah itu tersebar dalam 6 bidang yakni;
a)     Bidang Sosial; 12 butir
b)     Bidang Pendidikan; 7 butir
c)      Bidang Ekonomi; 8 butir
d)     Bidang Politik; 4 butir
e)     Bidang Hukum; 9 butir
f)       Bidang Kesenian; 5 butir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kristenisasi di Ranah Minang

Foto: Kompasiana Pemeluk   Kristen sudah masuk ke Minang-kabau sejak Plakat Panjang ditandatangani tahun 1833 silam. Beratus tahun berlalu, ...