CERPEN Sunlie Thomas
Alexander
Mengapa masih saja kau
cemaskan isyarat yang tumbuh pada matanya? Bukankah ia adalah takdir? Bagaimana
kau harus menghindarinya?
“Apakah lebaran nanti, Abang pulang?” tanyanya menatapmu
malu-malu. Kau melengos, berpaling ke arah surau kecil di belakangmu. Sejenak kau
bingung. Hendak menjawab ya, kau takut memberikan harapan sementara kau belum
memiliki kepastian soal itu. Bila menjawab tidak, mungkin akan mengecewakan.
Bagaimana kalau kau betul-betul pulang nantinya?